Inilah Penjelasan Mati Suri Menurut Berbagai Agama

Penjelasan Mati Suri
Penjelasan Mati Suri
banner 400x400

Hajinews.id – Beberapa orang mungkin pernah mengalami mati suri. Pengakuan yang pernah mengalami mati suri ini ada yang sangat mengerikan. Sehingga, setelah mereka mengalami mati suri biasanya lebih tekun beribadah karena saat mati suri mereka di beri gambaran mengenai kehidupan selanjutnya.

Pengalaman mati suri, atau NDE (Near-Death Experience) dipicu selama episode tunggal yang mengancam jiwa ketika tubuh terluka oleh trauma tumpul, serangan jantung, asfiksia, syok, dan sebagainya.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Melansir dari Scientific American, sekitar satu dari 10 pasien dengan serangan jantung di rumah sakit mengalami episode seperti itu. Ribuan orang yang selamat dari mati suri yang mengerikan ini menceritakan tentang meninggalkan tubuh mereka yang rusak dan menghadapi dunia di luar keberadaan sehari-hari, tidak dibatasi oleh batas ruang dan waktu yang biasa. Pengalaman mistis yang kuat ini dapat menyebabkan transformasi permanen dalam hidup mereka.

Mati suri merupakan pengalaman pribadi seseorang yang telah meninggal secara klinis, sebelum akhirnya hidup kembali. Pernapasan, detak jantung, dan fungsi otak mungkin masih terjadi, tetapi mereka hanya dapat dideteksi oleh sarana kedokteran canggih.

Mati suri

Dengan alasan kemanusiaan, biasanya dokter melakukan CPR upaya untuk membuat jantung dan paru orang yang telah dianggap meninggal dunia kembali berdetak sehingga orang tersebut hidup kembali. Keadaan tubuh seseorang yang mengalami mati suri secara klinis pada umumnya sudah meninggal atau dalam keadaan koma.

Pengalaman mati suri ini masih menjadi misteri besar karena sulit dijelaskan secara logika ilmiah karena rohnya keluar dari tubuh. Yang bersangkutan dapat melihat tubuhnya sendiri yang meninggal, seperti tergeletak di rumah sakit atau terjebak di dalam mobil karena kecelakaan hebat.

Orang yang mati suri ini terjadi pemisahan antara kesadaran dan fisik. Rohnya masuk atau pindah ke dunia akhirat. Beberapa orang mengatakan bahwa mereka merasa berada di dalam surga dan mengalami beberapa kejadian mengerikan seperti:

  • Masuk dalam keadaan gelap, lalu melihat cahaya.
  • Bertemu malaikat yang menanyakan perihal hidupnya di dunia.
  • Bertemu saudara atau keluarga yang sudah meninggal.
  • Melihat keindahan luar biasa yang tidak ada di bumi dan merasakan cinta yang menakjubkan yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
  • Melihat peristiwa hidupnya pada masa lalu.
  • Melihat ada batasan.
  • – Lalu, kembali ke tubuhnya semula.

Islam

Dalam Hadits Qudsi dijelaskan, kematian adalah pintu penghubung antara dunia dan akhirat. Setiap orang yang mati melewati pintu tersebut, sementara kehidupan, yaitu kondisi ketika jasad atau tubuh dengan roh masih menyatu.

Dalam Al-Qur’an juga dijelaskan, mati suri berarti salah satu ujung tali roh terlepas, tetapi dia masih hidup karena ujung lainnya masih terikat. Inilah yang membuat seseorang bisa kembali hidup. Mirip dengan orang tidur.

Sebagaimana diketahui, roh ibarat tali yang punya dua ujung terikat pada tubuh. Jika salah satu ujung terlepas dari badan, hal itu memungkinkan manusia untuk melayang-layang dengan apa yang disebut dengan mimpi atau mati suri.

Kristen Protestan

Mati suri menurut Kristen Protestan juga memiliki arti yang lebih mendalam untuk kehidupan manusia. Kehidupan memang sebuah jalan agar manusia bisa menuju Allah, tetapi pada kenyataannya manusia tercemar dengan dosa sehingga akan ada banyak rintangan untuk menuju pada Allah.

Agar manusia bisa dipersatukan kembali dengan Allah, dibutuhkan kemurnian hati seutuhnya dan kehidupan harus menjadi proses pembersihan. Pembersihan yang dilakukan secara terus-menerus sangat harus untuk dilakukan dan tahap terakhir dalam menentukan hal tersebut adalah kematian yang berarti berpisahnya dari dunia fana.

Katolik

Jika seseorang hidup dalam Kristus, mati suri adalah sebuah penyucian diri terhadap dosa yang telah di lakukan seseorang pada masa lalu. Bagi umat katolik, semua dosanya akan diperlihatkan dalam mati suri ini.

Ketika masih berdosa dan menjadi seteru Allah, Kristus wafatkan manusia untuk mendamaikannya dengan Allah. Maka oleh Adam, manusia jatuh dalam dosa, sedangkan oleh Kristus manusia tersebut memperoleh hidup yang kekal (Roma 5: 12–18).

Oleh ketidaktaatan Adam, semua jatuh dalam dosa. Namun, oleh ketaatan, manusia semua dibenarkan (Roma 5: 19). Manusia menerima rahmat kehidupan kekal pada saat dibaptis di dalam kematian Kristus untuk dibangkitkan bersama-sama dengan Dia dan memiliki kehidupan yang baru bersama Dia (Roma 6: 1–4).

Yahudi

Dalam pandangan agama Yahudi, seseorang yang telah mengalami mati suri akan diperlihatkan masa depan dan kedatangan Tuhan sebanyak dua kali.

Konghucu

Menurut Konghucu, mati suri merupakan penembusan dosa terhadap sang hyang. Jika seseorang mati suri minimal tiga jam, semua dosanya selama tiga tahun akan dihapuskan.

Orang yang mengalami mati suri dalam Konghucu ditandai dengan datangnya dewi kematian yang bertujuan memberi tahu keluarganya akan kematian orang terdekatnya.

Baha’i

Jika penganut Baha’i ada yang mengalami mati suri, bersiap-siaplah akan datang suatu musibah yang amat besar. Entah keluarganya ada yang sakit ataupun kecelakaan.

Menurut konsep Baha’i, mati suri merupakan sebuah kesengsaraan karena di sana manusia diperlihatkan semua dosa yang dilakukan ketika hidup di dunia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *