Oleh: KH Luthfi Bashori
Hajinews.id – Pengkhianatan terbesar itu, jika engkau berbicara kepada saudaramu suatu pembicaraan dan ia mempercayainya, padahal apa yang engkau sampaikan itu adalah pembicaraan dusta belaka.
Rasulullah SAW bersabda: “Alangkah khianatnya jika engkau membicarakan sesuatu kepada saudaramu, lalu dia mempercayai (pembicaraan)mu itu, padahal engkau berdusta terhadapnya.” (HR. Imam Abu Daud).
Jaman sekarang sudah banyak terjadi di tengah masyarakat, ada seseorang yang melakukan kedustaan, sebut saja upaya melakukan pencitraan bagi dirinya di depan publik, lantas kebanyakan masyarakan awwam itu mempercayainya, padahal apa yang dicitrakan itu hanya kebohongan semata.
Contohnya sda seseorang yang tidak mampu, namun melakukan pencitraan sebagai orang yang super mampu, lantas dipercayai oleh kalangan awwam, maka sikap seperti ini termasuk pengkhianatan terbesar, bahkan bisa berdampak negatif yang sangat merugikan di tengah pergaulan masyarakat.
Agar seseorang itu tidak terjerumus ke dalam sifat khianat, sebagaimana yang tertera di atas, maka hendaklah ia belajar jujur, apa adanya, tidak bermuluk-muluk dalam menampilkan dirinya di depan publik, baik dari segi ucapan, perilaku maupun sikap keseharian.
Dari sayyidina Abdullah bin Umar, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Semua pengkhianat, kelak akan diberi tanda bendera pengkhianatannya pada hari Kiamat sebagai tanda pengenalnya.” (HR. Bukhari).
Sedangkan dalam riwayat shahih Muslim, dari Sayyidina Abu Sa`id, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Di hari Kiamat kelak, setiap pengkhianat akan membawa bendera yang dikibarkannya tinggi-tinggi sesuai dengan pengkhianatannya.” (HR. Muslim).
