BANDUNG, Hajinews.id — Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tidak menyangka jika dirinya akan ditunjuk Presiden Joko Widodo untuk mewakili istana hadir dalam acara pembukaan Muktamar Persis ke 16 di Convention Hall Hotel Sutan Raja Soreang, Bandung, Sabtu (24/9/2022).
Hal ini lantaran dari kacamatanya yang tentu lebih memungkinkan akan diberi mandat adalah Menag atau Menko PMK jika melihat kapasitasnya pada organisasi islam.
“Saya sedang berada di Jawa Tengah, lalu mendapat perintah dari istana, saya katakan siap. Meskipun awalnya belum memahami alasan presiden menunjuk saya, karena seharusnya yang mewakili adalah Menko PMK Muhadjir Effendy atau Menag Yaqut Chalil Qaumas,” ujar Prabowo.
Dalam sambutannya Prabowo menyatakan jika ia bisa ditunjuk untuk datang ke muktamar, berati pemerintah menganggap bahwa Persis adalah organisasi yang besar dan kuat yang berpengaruh terhadap pertahanan. Karenanya Prabowo mengajak keluarga besar Persis untuk bela negara dan pertahanan negara.
Dengan belajar sejarah kita bisa melihat bangsa-bangsa yang berhasil, unsur utamanya yaitu memiliki pemimpin yang memiliki perdamaian. Karena kemakmuran akan tercapai ketika ada dalam kondisi damai.
Prabowo menyebutkan dengan adanya Perang Ukraina, pasokan gandum dunia menjadi terganggu, karena sebagian besar impor gandum dunia berasal dari Ukraina.
Di samping perdamaian, kesejahteraan juga bisa terwujud dengan kerja keras dalam mengelola kekayaan alam.
Prabowo juga mengingatkan, jangan melihat dari partai atau ormas mana, perbedaan boleh tercipta namun sejatinya sebagai satu bangsa kita harus tetap rukun dan damai.
Sebagai tokoh yang pernah berseberangan dalam dua kali pilpres. Prabowo saat ini bisa melihat bagaimana kerja kerasnya Joko Widodo. Sebagai rakyat kita juga jangan hanya melihat kelemahan seorang pemimpin. Karena keberhasilan pemerintahan sekarang terjadi berkat sinergi dari pemerintahan terdahulu.
Di akhir sambutan, Prabowo berseloroh dalam sebuah pantun “Turun hujan di Buahbatu, singgah ke rumah untuk berteduh. Jokowi dan Prabowo dulu rival, kini bersatu,”
