Identitas Bjorka Sulit Dilacak, Mungkin Hacker Muda Indonesia Ini Solusinya

Identitas Bjorka
Identitas Bjorka

Oleh: Andri Kurniawan, Penulis – Mahasiswa

Hajinews.id – Belakangan ini sosok hacker Bjorka menjadi perbincangan masyarakat Indonesia karena aksi peretasan data yang ia lakukan.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Tidak tanggung-tanggung sejumlah data penting diretas oleh Bjorka ini, dari seluruh nama pengguna Sim Card, data KPU, sampai dokumen rahasia milik Presiden Jokowi ikut menjadi korban.

Lebih lanjut, sudah ada 2 pemuda yang ditangkap oleh tim Cyber Mabes Polri atas dugaan keterlibatan mereka dengan sosok Bjorka ini, 1 pemuda asal Cirebon sudah dilepaskan, sementara pemuda asal Madiun masih dalam penyidikan.

Penangkapan kedua remaja ini sejatinya sempat dipertanyakan oleh masyarakat, sebab motif penangkapan polisi seakan aneh. Dua pemuda tersebut berasal dari keluarga biasa. Jalankan meretas data negara, laptop saja tidak punya. Bjorka pun hanya menertawakan insiden penangkapan dua remaja ini. Sang hacker hanya tertawa melihat hal ini. Mulanya banyak masyarakat mengira Bjorka ini merupakan orang Indonesia.

Namun semakin kesini banyak juga masyarakat yang berspekulasi bahwa Bjorka ini memang benar orang asing yang tinggal di luar Indonesia, mengingat ia dengan sangat berani mengacak-acak sistem keamanan suatu negara.

Mengungkap Identitas Bjorka

Bjorka ini bisa dikatakan hacker yang cukup licin. Tentu butuh seseorang yang juga ahli peretasan data supaya tau identitas hacker lain. Mungkin Putra Aji Adhari lah sosok yang tepat untuk bisa mengungkap identitas Bjorka ini, atau melindungi data-data penting dari upaya peretasan.

Bagi yang belum tau, Putra Aji Adhari adalah seorang remaja asal Tangerang yang sempat menghebohkan publik karena berhasil membobol situs dari National Aeronautics and Space Administration (NASA).

Sosok Putra Aji Adhari, hacker muda asal Tangerang (surabaya.tribunnews.com)

NASA merupakan lembaga pemerintahan milik Amerika Serikat yang bertanggungjawab atas program luar angkasa dan penelitian umum dalam jangka panjang.
Tujuan didirikannya NASA sendiri adalah mempertahankan dan memperluas aktivitas manusia di seluruh tata surya, menambah pemahaman ilmiah tentang bumi dan semesta, serta melakukan inovasi teknologi satelit dan luar angkasa yang lebih canggih dan modern.

Kembali ke sosok Putra Aji Adhari, karena kehebatannya meretas situs milik NASA, namanya pun langsung melambung tinggi.

Putra mengaku memang sejak kecil sangat senang menggeluti programming dan coding. Ia sangat mengidolakan Bill Gates dan Mark Zuckerberg, sebab mereka berdua adalah salah satu pakar teknologi yang terkenal di dunia dan sukses besar karena programming.

Putra mengaku belajar coding dan programming secara otodidak, yang bermula dari kesukaannya bermain game. Ia pun mulai belajar lebih dalam dan pada akhirnya sukses masuk kedalam data pribadi perusahaan-perusahaan besar. Lebih lanjut Putra mengaku bisa mengakses sistem pemerintahan hanya dalam hitungan menit.

Disisi lain Putra menjelaskan tidak akan menyalahgunakan keahliannnya dengan menjadi seorang hacker atau peretas data. Ia mengerti bahwa peretasan data adalah tindakan yang tidak baik dan dapat merugikan banyak pihak.

Putra Aji Adhari akhirnya memilih menjadi bug hunter atau pemburu eror pada sistem. Putra ingin bisa membantu siapa saja yang merasa kebingungan perihal progamming.

Sejak kecil Putra memiliki cita-cita sebagai programmer, dan berhasil menunjukan bahwa ia layak menjadi seorang programmer handal di usianya yang masih tergolong muda, yaitu 18 tahun.

Terlepas dari itu semua, Pemerintahan Indonesia harusnya bisa mewadahi para anak muda yang melek teknologi supaya potensinya dapat dikembangkan dan disalurkan kearah yang baik.

Anak-anak muda seperti Putra inilah yang dibutuhkan untuk melindungi data-data pribadi negara dengan masuk menjadi bagian dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) atau semacamnya.

Jika ditelantarkan begitu saja, maka negara lain akan membawa dan mengambil keterampilan mereka, sebab negara seperti Amerika, Rusia, dan Jerman sangat menghargai seorang programmer dengan menjamin semua kehidupannya.

Mungkin sosok Putra Aji Adhari yang bisa memainkan programming untuk mengungkap siapa identitas asli dibalik topeng Bjorka, yang tentunya bekerja dengan lembaga berwajib seperti Polri, Kominfo dan BSSN.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *