Tafsir Al-Quran Surat Al-Jatsiyah Ayat 1-6: Penguatan Iman dengan Mentadabburi Ayat-Ayat Kauniyah

Mentadabburi Ayat-Ayat Kauniyah
Tafsir Al-Quran Surat Al-Jatsiyah Ayat 1-6

Ta’lim Bakda Subuh

Ahad, 9 Oktober 2022

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Oleh: Prof. Dr. KH Didin Hafidhuddin, Anggota Dewan Penasihat Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

Disarikan oleh Prof. Dr. Bustanul Arifin

Hajinews.id – Alhamdulillahi rabbil a’lamin. Kaum muslimin, para jamaah shalat subuh Masjid Al-Hijri 2, Kampus Universitas Ibnu Khaldun Bogor, kita dapat meneruskan kajian kita, Tafsir Al-Quran pada Ahad pagi ini, tanggal 13 Rabiul Awwal 1444 H bertepatan dengan tanggal 9 Oktober 2022, untuk mendalami ayat-ayat Allah. Insya Allah kita mulai dengan Surat Al-Jatsiyah 1-16. Mari kita membaca Ummul Kitab Surat Al-Fatihah bersama-sama, dilanjutkan dengan Surat Al-Jatsiyah ayat 1-6 tersebut. “Haa Mim, Kitab (ini) diturunkan dari Allah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana. Sungguh, pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang mukmin. Dan pada penciptaan dirimu dan pada makhluk bergerak yang bernyawa yang bertebaran (di bumi) terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) untuk kaum yang meyakini, dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dengan (air hujan) itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering); dan pada perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang mengerti. Itulah ayat-ayat Allah yang Kami bacakan kepadamu dengan sebenarnya; maka dengan perkataan mana lagi mereka akan beriman setelah Allah dan ayat-ayat-Nya.

Makna Al-Jatsiyah adalah bertekuk lutut atau tertunduk, karena pada dasarnya manusia tidak kuat menghadapi Makhamah Allah kelak di akhiat, yang paling agung, yang paling obyektif, yang membuka semua kelakuan manusia selama dunia. Semua manusia menunggu vonis yang paling adil dari Allah SWT, apakah akan menerima catatan amalnya dengan tangan kiri dan masuk neraka atau menerima catatan amalnya dengan tangan kanan dan masuk surga. Pernyataan tentang berlutut itu ada di ayat 28 dari Surat Al-Jatsiyah. “Dan (pada hari itu) engkau akan melihat setiap umat berlutut. Setiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan atas apa yang telah kamu kerjakan”. Ada juga ahli tafsir yang menamakan surat ini dengan Asy-Syari’ah atau jalan yang besar atau lebar, jalan yang penuh kesejukan, untuk menggambarkan jalan manusia kelak di akhirat, sehingga manusia tidak pernah kelaparan atau kehausan. Hal ini digambarkan dalam ayat 18 dari Surat Al-Jatsiyah, “Kemudian Kami jadikan engkau (Muhammad) mengikuti syariat (peraturan) dari agama itu, maka ikutilah (syariat itu) dan janganlah engkau ikuti keinginan orang-orang yang tidak mengetahui”. Pada kehidupan di dunia, syariat itu adalah jalan yang lurus dan lebar yang pada ujungnya terdapat sumber air yang menyejukkan. Ekonomi yang tidak berdasarkan Syariah, atau hanya mengikuti pikiran manusia, maka hasil akhirnya adalah kemiskinan dan ketimpangan, jauh dari kesejahteraan masyarakat.

Dalam Shafwatut Tafasir, beberapa makna dari ayat-ayat awal dari Surat Al-Jatsiyah ini adalah bahwa Al-Quran menjadi kurikulum kehidupan, agar manusia mendapatkan kebaikan selama hidup di dunia, dan insya Allah kelak di akhirat. Orang-orang yang beriman diminta untuk mendalami fenomena alam, ayat-ayat kauniyah atau tentang alam semesta itu, karena hal itu akan meningkatkan kualitas keimanan. Ilmu-ilmu alam itu akan mengantarkan atau memperkuat tentang keimanan tentang pencipta alam semesta ini. Misalnya, fenomena sains yang dikenal tentang Ledakan Dahsyat (the Big Bang), walau pun di dalam teori fisika umum tidak pernah dijelaskan siapa yang meledakkan alam itu. Surat Al-Anbiya’ ayat 30 menjelaskan siapa sebenarnya yang meledakkan alam semesta itu, karena bumi dan langit dahulunya bersatu, kemudian Allah SWT yang meledakkan alam semeta tersebut. Selengkapnya ayat itu berbunyi, “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulunya menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?”

Di sinilah substansinya mengapa ilmu pengetahuan itu harus diislamkan, jika akan mengenal Allah SWT lebih jauh. Jika ilmu pengetahuan dibiarkan netral, maka itu tidak akan mengarah pada penguatan keimanan. Orang beriman yang mempelajari ilmu pengetahuan, maka hal itu akan meningkatkan keimanannya, tentang Allah Sang Maha Pencipta dan begitu luas ciptaan Allah SWT. Pergantian siang dan malam yang terasa begitu cepat, yang semakin menguatkan keimanan kita. Misalnya, tentang zona waktu yang berbeda, juga akan menguatkan keimanan kita. Adzan shalat subuh di Surabaya terjadi sebelum pukul 4 pagi, tapi di Bogor dan sekitarnya terjadi menjelan setengah lima. Jika Anda terbang ke suatu kota di Amerima Serikat pada Hari Ahad bakda dzuhur, ternyata Anda akan sampai bakda dzuhur pada hari Ahad juga, walaupun Anda sudah terbang belasan jam. Ayat-ayat kauniyah seperti ini insya Allah akan menambah keimaman.

Menjawab pertanyaan tentang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang sangat meriah sampai sekarang termasuk kategori bid’ah. Itu penilaian yang terlalu sempit, karena peringatan hal tersebut untuk menambah kecintaan kepada Rasulullah SAW. Jika tidak mau merayakan peringatan Maulid Nabi SAW itu tidak apa-apa, walau tidak harus dinilai sebagai bidah. Suatu peringatan dan pembacaan sejarah nabawiyah itu sebagai ibrah atau jembatan yang menghubungkan masa lalu dan masa sekarang. Apalagi ini peringatan Maulid Nabi SAW itu bukan sebagai ibadah mahdhah, tapi lebih banyak sebagai muamalah yang mengarah pada kebaikan. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah perbuatan baik yang bermanfaat bagi kehidupan individu manusia dan bahkan kepada persatuan ummat islam.

Menjawab pertannyaa, jika penguasa tidak mengizinkan penerapan syariah secara penuh (kaffah), apakah dosanya menimpa masyarakat. Apa yang tidak dapat dikerjakan semuanya, jangan tinggalkan semuanya. Kita lebih fokus mengerjakan apa yang dapat kita kerjakan untuk melaksanakan syariah tersebut. Misal, Anda memperoleh gaji yang ditransfer melalui bank konvesional, karena hal tersebut merupakan ketentuan (given). Anda masih memiliki pilihan untuk menyimpan uang tersebut di bank syariah, yang mengikuti ketentuan-ketentuan dalam islam. Perkara ada dosa bagi yang tidak mendukungnya, hal itu sudah merupakan ketentuan Allah SWT. Pengertian syariah sebagai bagian dari ajaran islam, di samping aqidah dan ibadah. Tapi ada juga pengertian yang lebih luas, bahwa islam itu sendiri adalah syariah.

Menjawab pertanyaannya tentang maksud bumi itu dihamparkan, sebenarnya bumi itu bulat, tapi sangat luas. Jika Anda berdiri di tepi pantai, memandang ke laut lepas, maka Anda akan melihat cerobong kapal terlebih dahulu, kemudian bagian lambung kapal, sebelum terlihat sebagai kapal yang utuh. Maksud bumi itu terhampar atau dihamparkan oleh Allah SWT adalah agar dapat ditempat oleh manusia, untuk hidup, bercocok tanam, berusaha dan sebagainya. Perhatikan Surat Al-Baqarah ayat 22, “(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui”

Mari kita berdoa untuk jamaah yang sakit dan dalam proses penyembuhan, agar segera diangkat penyakitnya dan disembuhkan oleh Allah SWT. Mari kita bacakan Surat Al-Fatihah bersama untuk beliau-beliau itu. Terakhir, mari kita tutup pengajian kita dengan doa kiffarat majelis. “Subhaanaka allahumma wa bihamdika. Asy-hadu an(l) laa ilaaha illaa anta. Astaghfiruka wa atuubu ilaika”. Demikian catatan ringkas ini. Silakan ditambahi dan disempurnakan oleh hadirin yang sempat mengikuti Ta’lim Bakda Subuh Professor Didin Hafidhuddin tersebut. Terima kasih, semoga bermanfaat. Mohon maaf jika mengganggu. Salam. Bustanul Arifin

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *