Hikmah Malam: Kiat-kiat Membangun Keluarga Islami

Print
banner 400x400

Ust. Musyafa ad-Dariny

Masjid ar-Raudhah Sahid Mansion

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Hidup berkeluarga merupakan nikmat yg sangat besar bagi kita.

Sebagaimana firman Allah dalam Surat Ar-Rum Ayat 22

وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِلْعَالِمِينَ

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.

Kenikmatan ini dapat mendatangkan kenikmatan yg lain, yaitu kebahagiaan.

Seperti dalam sabda Rasulullah ﷺ:
Tanda kebahagiaan:
1. Isteri yg shalihah
2. Rumah yg luas
3. Tetangga yg baik
4. Kendaraan yg nyaman
(HR. Ibnu Hibban dalam Al-Mawarid hal. 302, dishahihkan Asy-Syaikh Muqbil dalam Al- Jami ’ush Shahih, 3/57 dan Asy- Syaikh Al Albani dalam Silsilah Al- Ahadits Ash-Shahihah no. 282)

Bahkan rasulullah ﷺ menjadikan kenikmatan berkeluarga merupakan setengah dari agama.
Apabila seseorang sudah menikah maka dia telah menyempurnakan setengah agama, maka hendaknya bertaqwalah kepada Allah setengah sisanya. (HR. Baihaqi 1916).

Makanya syaitan sangat berhasrat agar kenikmatan berkeluarga ini hilang dari setiap pasangan keluarga.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ إِبْلِيْسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا فَيَقُوْلُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ ثُمَّ يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ قَالَ فَيُدْنِيْهِ مِنْهُ وَيَقُوْلُ نِعْمَ أَنْتَ

“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut) kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, “Aku telah melakukan begini dan begitu”. Iblis berkata, “Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatu pun”. Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, “Aku tidak meninggalkannya (untuk digoda) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya. Maka Iblis pun mendekatinya dan berkata, “Sungguh hebat (setan) seperti engkau” (HR Muslim IV/2167 no 2813)

Kehidupan berkeluarga seperti berlayar di lautan. Maka kita harus kompak dalam menjalankan kapal yg kita naiki, dan harus punya arah tujuan yg jelas.

Oleh karena itu diperlukan kerjasama dan gotong royong untuk membangun keluarga kita sehingga kita meraih sakinah mawaddah wa rahmah.

Diantara bentuk kerjasama dlm rumah tangga:
1. Kerjasama dlm mengerjakan tugas rumah.
Rasulullah ﷺ telah membagi tugas-tugas rumah tangga dengan baik.
Contoh: tugas mencari nafkah adalah tugas suami.
Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau berada di rumah.

عَنِ الأَسْوَدِ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ مَا كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَصْنَعُ فِى أَهْلِهِ قَالَتْ كَانَ فِى مِهْنَةِ أَهْلِهِ ، فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ

Dari Al-Aswad, ia bertanya pada ‘Aisyah, “Apa yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lakukan ketika berada di tengah keluarganya?” ‘Aisyah menjawab, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membantu pekerjaan keluarganya di rumah. Jika telah tiba waktu shalat, beliau berdiri dan segera menuju shalat.” (HR. Bukhari, no. 6039)

2. Kerjasama dalam mendidik anak.
Anak kita butuh dididik. Dan ini adalah tugas bersama.
Seorang ayah seyogyanya menjadi teladan bagi anak dan isterinya.
Pendidikan yg baik dan benar akan berdampak pada jiwa anak.

3. Kerjasama dalam mengatur keuangan.
Jika seorang laki-laki mempunyai kesempatan untuk bisa mendapatkan nafkah secara berlebih maka lakukanlah. Akan tetapi niatkan untuk ibadah dan menafkahi keluarga.
Dan hendaknya seorang isteri pandai dalam mengatur kebutuhan rumah tangga.

4. Kerjasama dalam menutupi aib masing-masing.
Dalam al quran disebutkan:
Artinya: “Istri-istri adalah pakaian untuk kalian. Demikian pula kalian merupakan pakaian untuk mereka”. QS. Al-Baqarah (2): 187.
Diantara fungsi pakaian:
A. Untuk menutup aurat.
B. Pakaian berfungsi sebagai pelindung tubuh [QS. An-Nahl (16): 81].
C. Pakaian berfungsi sebagai penghias tubuh.

5. Kerjasama di dalam mengapresiasikan kebaikan
Bisa dengan barang atau ucapan.
Ini adalah perintah dalam syariat.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, tahaadu tahaabbu,

تَهَادَوْا تَحَابُّوا

“Salinglah memberi hadiah, maka kalian akan saling mencintai.” (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrod, no. 594.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ

“Tidak dikatakan bersyukur pada Allah bagi siapa yang tidak tahu berterima kasih pada manusia.” (HR. Abu Daud no. 4811 dan Tirmidzi no. 1954.

6. Kerjasama dlm saling menasihati.
Ketika seorang isteri atau suami melakukan kesalahan, maka pasangannya hendaknya meluruskannya dan menasihatinya dengan baik.

Selaras dengan firman Allah ﷻ dalam surat al ashr yaitu saling mengingatkan tentang kebenaran dan kesabaran.

Antara suami isteri harus saling menasihati.
Rasulullah ﷺ menyebutkan 6 hak sesama muslim. Diantaranya yaitu: Apabila engkau dimintai nasihat, berilah nasihat kepadanya. (HR. Muslim, no. 2162)
Dan hendaknya setiap pasangan untuk saling meminta maaf.

7. Kerjasama untuk dalam hal mencari solusi.

8. Kerjasama dlm mendoakan kebaikan rumah tangga.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ. كُلَّمَا دَعَا ِلأَخِيْهِ بِخَيْرٍ، قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ: آمِيْنَ. وَلَكَ بِمِثْلٍ.

‘Do’a seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang dido’akannya adalah do’a yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada Malaikat yang menjadi wakil baginya. Setiap kali dia berdo’a untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka Malaikat tersebut berkata: ‘Aamiin dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan.’”

9. Kerjasama saling membantu dalam mewujudkan rencana atau keinginan pasangannya.

10. Kerjasama dalam menampakkan rasa sayang.
Ada sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu Dawud dari sahabat Anas bin Malik, beliau berkata:

أن رجلاً كان عند النبي صلى الله عليه وسلم فمر به رجل فقال: يا رسول الله إني لأحب هذا، فقال له النبي صلى الله عليه وسلم: أعلمته؟ قال: لا، قال: أعلمه، قال: فلحقه فقال: إني أحبك في الله، فقال: أحبك الذي أحببتني له

Bahwasanya ada seorang sahabat yang sedang berada di sisi Nabi shāllallahu ‘alaihi wa alihi wasallam, kemudian seseorang lewat di hadapan mereka. Lantas sahabat ini mengatakan: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku benar-benar mencintai orang ini”. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pun berkata kepadanya: “Apakah engkau telah memberitahukan rasa cintamu kepadanya?” Ia berkata: “Belum.” Beliau berkata: “Jika demikian, pergilah dan beritahukan kepadanya”. Maka ia langsung menemui orang itu dan mengatakan “Inni uhibbuka fillah” (sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah), lalu orang tersebut menjawab: “Ahabbakalladzi ahbabtani lahu” (Semoga Allah mencintaimu, Dzat yang telah menjadikanmu mencintai aku karena-Nya). ” (Hadist ini diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnad-nya dan Abu Dawud dalam Sunan-nya. Hadist ini juga diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam)

11. Kerjasama dalam mengisi rumah kita dengan ibadah.
“Jangan jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan. Sesungguhnya setan itu akan lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah di dalamnya.”
(HR. Muslim no. 780, dari Abu Hurairah –radhiyallahu’anhu-).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *