Pilpres 2024, Jawa Lubang Kunci Gerbang Istana, Jawa Timur Anak Kuncinya

Pilpres 2024
Pilpres 2024. Foto/ilustrasi: kompas

Terkhusus Mahfud MD layak menjadi sorotan khusus. Terutama pengaruh dan elektabilitas namanya di kalangan NU Jawa Timur cukup tinggi. Masih dalam temuan riset INDOPOL mengenai sebaran wilayah elektabilitas capres 2024 dari tokoh NU, nama Mahfud MD mengungguli presentase keunggulannya dari tokoh NU lain di beberapa wilayah penting kantong suara nasional Pulau Jawa seperti Banten 18,00%, DKI Jakarta 30,00%, Jawa Barat 16,19%.

Persaingan terjadi justru Antara Mahfud MD dan Khofifah Indar Parawansa terjadi di Jawa Tengah-DIY (Mahfud MD 18,43% – Khofifah 19,47%) dan Jawa Timur (Mahfud MD 20,00% – Khofifah 21,11`%).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Hasil penelurusan Jaya Baya Engine-X Oktober 2022 mengenai siapa tokoh agama pilihan netizen untuk menjadi cawapres 2024 mendatang didasarkan klateria perbincangan, kesukaan, dan floating di media sosial. Hasilnya menujukkan sosok Mahfud MD jauh mengungguli nama populer lain.

Dalam perolehan itu, Mahfud MD memperoleh 36,09%, Muhaimin Iskandar 26,34%, Yenny Wahid 11,95%, KH Yaqut Cholil Qoumas 9,03%, KH. Yahya Cholil Tsaquf 7,72%, KH. Muhammad Kholil Nafis 5,1%, Khofifah Indar Parawansa 3,21%, dah KH. Haedar Nashir 0,56%.

Mahfud MD dan NU Jatim

Tidak dapat disangkal bahwa peran Mahfud MD sebagai representasi Nahdliyyin di tingkat nasional cukup mengambil hati publik. Lagi pula pengalaman historis dari sisi kedekatannya dengan almarhum Gus Dur di Jatim pada awal reformasi sulit dilupakan. Mahfud MD dan basis NU di Jatim memiliki hubungan mendalam, bahkan dengan banyak kiai sepuh NU. Hal itu, menjadi pertimbangan lain mengapa posisi Mahfud MD jadi sosok yang akan selalu dipertimbangkan pemilih Jatim menjelang pemilihan presiden.

Mahfud MD dinilai menjadi penghulu pandangan religius kiai NU dalam menegakkan konsep keadilan hukum di negeri ini. Sudah tak terhitung peran Mahfud MD dalam mendaratkan agar hukum di negeri ini tetap menjadi payung bagi orang-orang kecil.

Masih ingat bagaimana publik sempat berseberangan dengan pandangan hakim yang menjatuhkan hukuman pidana pada seorang nenek yang dituduh mencuri kayu. Mahfud MD menilai supremasi hukum negeri ini akan jatuh jika keputusan hukum tidak mengedepankan pertimbangan nurani.

Hukum dan kemanusiaan seolah jalan sunyi yang tidak banyak orang berani berani melakukannya. Kasus pengungsi Rohingya membuat publik terbelah, ada yang merasa bahwa masyarakat tidak nyaman jika imigran itu terus berdatangan mencari peluang keselamatan dan kehidupan baru.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *