STOP Mengeksploitasi Modal Kebangsaan

STOP Mengeksploitasi Modal Kebangsaan
Hasanuddin (Ketua Umum PBHMI 2003-2005), Redaktur Pelaksana Hajinews.id

Eksploitasi terhadap modal sosial, modal kebangsaan melalui aneka jargon “Kami Pancasila, Kami NKRI” dan sebaliknya kalian adalah ekstrimis, kadrun, teroris hendaknya dihentikan. Rezim Jokowi mesti diberi pemahaman bahwa nilai-nilai kebangsaan, yang tertanam dalam tradisi, norma sosial kemasyarakatan tidak pada tempatnya di jadikan “alat penggebuk” kepada lawan atau pandangan politik yang berbeda. Teori konflik yang banyak digunakan oleh para propagandis pemerintah hendaknya dihentikan. Segregasi sosial yang makin melebar, terutama menjelang tahun politik pemilu dan pilpres harus di minimalisasi. Jokowi dan Luhut bisa memulainya dengan menegur para buzzer, mengembalikan harmoni sosial minimal di berbagai flatfom medos. Atau jika tidak, jangan terlalu berharap dengan “pertahanan rakyat semesta” yang disebut-sebut sebagai strategi mengatasi resesi itu.

Nilai tukar rupiah sudah hampir mencapai Rp. 16.000 per dollar amerika. Sementara itu, para analis memperkirakan puncak krisis baru akan terjadi antara bulan juni-september tahun 2023. Jika tidak mampu mengatasi pergerakan nilai tukar ini, dan rupiah terus mengalami pelemahan, perkiraan bahwa nilai tukar rupaiah akan mencapai Rp. 20.000 per dollar amerika di saat puncak resesi itu tidak mustahil akan terjadi.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Tapi dengan modal social yang terkonsolidasi dengan baik, tidak ada yang tidak bisa untuk diatasi. Tentu saja dengan senantiasa memohon pertolongan, rahmat dari Allah swt.

Sebagai penutup, penting untuk menekankan; hentikan lah mengeksploitasi modal sosial, demi kepentingan pencitraan politik semata, demi menggebuk lawan politik, atau pandangan politik yang berbeda. Juga penting mengingatkan Jokowi, hentikanlah kebiasaan anda berbohong, dan jujurlah kepada rakyat yang anda pimpin. Semoga Allah swt mengampuni dosa kita semua, dan memberikan jalan keluar dari permasalahan yang sedang dihadapi bangsa kita.

Bangalore-India (Senin, 24 Oktober 2022)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *