Kisah Imam Ghazali: Memberikan Minum Seekor Lalat

Memberikan Minum Seekor Lalat
Imam Ghazali

Hajinews.id  – Imam Besar Al Ghazali pernah mengisahkan salah satu mimpinya. Dalam mimpinya tersebut, Imam Ghazali menceritakan amalan-amalan sholeh yang pernah dilakukan semasa hidup sebagai bekal menghadap Allah SWT.

Kisah tersebut diceritakan ulang oleh Syekh Nawawi Al Bantani dalam Nashaihul ‘Ibad. Saat itu di dalam mimpinya, Imam Ghazali mendapat pertanyaan tentang apa yang dilakukan Allah SWT kepadanya. Ia pun menjawab bahwa Allah SWT menghadapkannya ke hadiratNya.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Lalu, Imam Ghazali ditanya soal bekal apa yang dipersiapkan olehnya sebelum menghadap Allah SWT, “Amal apakah gerangan yang membawamu menghadap (sampai) kehadiratKu?”

Imam Ghazali lantas menyebutkan seluruh amal kebaikan yang pernah diperbuatnya selama di dunia. Namun, dikisahkan ternyata Allah SWT tidak menerima seluruh amalan yang disebutkan oleh Imam Ghazali tersebut. Tidak sampai di situ, Imam Ghazali akhirnya menyebutkan satu amal sederhana yang pernah dilakukannya.

Amalan sederhana yang dilakukan Imam Ghazali ternyata adalah menolong seekor lalat. Ternyata, amalan inilah yang diterima Allah SWT di antara banyaknya amal sholeh yang sudah dipersiapkan Imam Ghazali semasa hidupnya.

Ustaz Ghofur Al Lathif dalam buku Hujjatul Islam Al Ghazali mengisahkan, Imam Ghazali saat itu tengah larut dalam aktivitasnya menulis sebuah kitab. Tiba-tiba ada seekor lalat yang hinggap di ujung pena yang digunakannya untuk menulis.

Imam Ghazali seketika menghentikan kegiatannya. Ia menunggu dan membiarkan lalat tersebut hingga benar-benar puas meminum dan menyerap isi tinta miliknya.

Lalat usil ini haus dan tinta di depan mata menjadi sasaran minumnya. Al Ghazali pun merasa kasihan lantas berhenti menulis untuk memberi kesempatan si lalat melepas dahaga dari tintanya,” demikian penjelasan buku Hujjatul Islam Al Ghazali tersebut.

Setelah Imam Ghazali menerangkan kisah tersebut, Allah SWT berfirman, “Masuklah kalian semua ke dalam surga bersama hambaKu yang memiliki sifat belas kasih.”

Kisah di atas menunjukkan, ajaran Islam mendorong umatnya untuk menyayangi hewan. Bahkan menempatkan mereka yang menyayangi hewan pada posisi yang mulia di sisi Allah SWT sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW. Dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda,

اَلرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى اِرْحَمُوْا مَنْ فِى الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَآءِ

Artinya: “Orang-orang yang ada rasa Rahim akan dirahmati oleh Tuhan yang maha Rahman, yang memberikan berkat dan Mahatinggi, sayangilah makhluk yang ada di muka bumi, niscaya engkau akan disayangi makhluk yang ada di langit.” (HR Imam Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, dan al Hakim).

Di samping itu, semoga kisah ini dapat memotivasi muslim dalam mempersiapkan amal-amal sholeh sebanyak-banyaknya untuk bekal di akhirat kelak. Sebab, tidak ada yang tahu, amalan mana yang justru menjadi pengantar kita sampai di surgaNya kelak.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *