Gelar Konferensi Internasional Studi Islam, Unissula Siapkan Generasi Khaira Ummah

Unissula Siapkan Generasi Khaira Ummah
banner 400x400

SEMARANG, Hajinews.id –  Wakil Rektor Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang Andre Sugiyono ST MM PhD  mengatakan, revolusi industri saat ini telah mengantarkan manusia sedunia ke era disrupsi.

‘’Unissula dalam mengahadapi tantangan society 5.0 ini telah menyiapkan generasi khaira ummah melalui program rekonstruksi ilmu pengetahuan atas dasar nilai-nilai agama yang melekat dalam kurikulum pembelajarannya. Selain itu, penguatan Islamic Worldview dan gerakan Budaya Akademik Islam (BuDAI) menjadi salah satu strategi alternatifnya,’’ katanya.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Dia mengatakan hal itu Ketika membuka ’’Sultan Agung International Conference On Islamic Studies (Saicis) 2022’’ di Gedung kuliah bersama kampus Jalan Kaligawe Semarang, Selasa (15/11).

Ketua Panitia Dr Sugeng Hariyadi Lc MA menjelaskan, Saicis sebagai upaya Fakultas Agama Islam (FAIN) Unissula berkontribusi dalam pengembangan pemikiran-pemikiran studi Islam. Konferensi dihadiri para pakar studi Islam internasional, seperti Prof Dr Thariq Ghonnam Al-Hasany dari Global University Lebanon, Prof Dr Fathi Abdurrahman Hijazy dari Universitas Al Azhar Kairo Mesir, Ayang Utriza Yakin DEA PhD dari Sciences Po Bordeaux, France, Dr Abdulshakur Yusuf Ishak dari Kaduna State University Nigeria. Selain itu Kasubdit Pengembangan Akademik Diktis Kemenag RI Adib Abdusshomad MAg Med PhD dan dosen FAI Unissula Dr H Rozihan SH MAg.

Menurut Wakil Rektor Unissula, melalui Sultan Agung International Conference on Islamic Studies Saicis itu, Unissula siap mengembangkan kajian-kajian Islam dan isu-isu kontemporer. ‘’Kemudian mendukung pengembangan dan pembentukan Islamic learning Society di lingkup kampus, masyarakat nasional, dan internasional. Saicis 2022 ini akan menjadi salah satu sarana untuk menunjukkan kontribusi Fakultas Agama Islam Unissula Semarang dengan menggali pemikiran-pemikiran inovatif dan kreatif tentang pengembangan ilmu pengetahuan atas dasar nilai-nilai Islam,” kata Andre Sugiyono.

Integratif Konektif

Dosen FAI Unissula Dr H Rozihan SH MAg dalam paparanya mengatakan,  dalam konteks kenegaranan, perundang-undangan merupakan cerminan dari qanun yang tiada lain adalah hasil ijtihad para ahli fikih untuk memadukan dan memilih pendapat yang relevan dengan kondisi dan situasi umat.

‘’Sebuah upaya untuk memilih pendapat yang lebih maslahat tentang suatu hukum pada suatu negara dan waktu tertentu.Dengan jalan seperti inilah, umat dapat mencapai suatu formalisasi (positifikasi) hukum Islam. Selanjutnya, dalam ranah implikasi jalan ijtihad negara ini, fiqh yang dikodifikasi oleh pemerintah bersifat mengikat dan berlaku secara umum,” kata Wakil Ketua Baznas Jateng itu.

KONFERENSI INTERNASIONAL: Wakil Rektor Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang Andre Sugiyono ST MM PhD saat membuka ‘’ Sultan Agung International Conference On Islamic Studies (Saicis) 2022’’ di Kampus Jalan Raya Kaligawe Semarang, Selasa (15/11).

Kasubdit Pengembangan Akademik Kemenag RI HM Adib Abdushomad MAg MEd PhD mengatakan, sangat penting saat ini memahami kajian Islam dalam pendekatan yang lebih integratif dan saling konektif melalui tiga pendekatan yaitu Hadharoh an Nash, Hadharoh al-Ilmi dan Hadshoroh al Fasafah. Ketiga pendekatan tersebut harus bekerja dengan cara yang lebih komprehensif.

‘’Oleh karena itu, pendekatan integratif dan Interkoneksi hari ini akan menjadi inti pengetahuan besok. Kisah Gajah penuh masing-masing melihat masalah dengan jelas, tetapi tidak satupun dari mereka dapat melihat dengan cara yang komprehensif dan saling berhubungan,’’ katanya.

Mengingat pendekatan pengetahuan yang terisolasi, mereka tidak akan pernah mengenal gajah. Dengan kata lain, tanpa pendekatan yang komprehensif terhadap Studi Islam kita akan memahami dan menyelesaikan masalah secara parsial.

Prof Dr Thariq Ghannam al-Hasany, Guru Besar Akidah Global University Lebanon mengatakan, ada beberapa prinsip ajaran Islam dari sisi akidah yang harus dipegang untuk menghadapi tantangan era terkini, yaitu berpegang teguh dengan Al-Qur`an dan tidak meninggalkannya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *