Pertemuan Biden-Xi Jinping Penting Dan Baik Bagi Dunia

Pertemuan Biden-Xi Jinping
Biden-Xi Jinping

Pertemuan BidenXi Jinping di Bali ini mungkin tidak memenuhi harapan banyak pihak, terutama bagi yang berharap setelah pertemuan kedua presiden itu situasinya akan segera berubah. Berubah dalam arti hubungan bilateral mereka kembali normal dan keduanya (dengan potensi dan kapasitas yang dimilikinya) bisa langsung berkontribusi untuk kebaikan dunia. Harapan seperti ini mungkin saat ini terlalu jauh. Bagi yang memiliki pengalaman yang panjang dalam “conflict resolution”, termasuk pengalaman pribadi saya dalam penyelesaian konflik baik di dalam negeri maupun di dunia internasional, semuanya memerlukan proses. Tak ada jalan pintas dan tak mungkin pula ada hasil besar yang diperoleh secara instan.

Menutup tulisan singkat ini, saya ingin menyampaikan pandangan saya mengapa dunia memerlukan “kebersamaan” AS dan Tiongkok untuk mengatasi berbagai isu kritis dan fundamental pada tingkat global, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Pertama, AS dan Tiongkok memiliki tanggung jawab sangat besar untuk mengatasi ancaman “climate change” dan “global warming”, yang jika dunia gagal maka di akhir abad ini manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan tak lagi bisa hidup di bumi ini. Inilah yang menurut saya sebagai “survival interest” bagi seluruh negara. Saya masih percaya bahwa geopolitik yang sangat konfrontatif, bahkan sebuah peperangan, masih bisa dicarikan solusinya. Sebuah krisis ekonomi, yang kerap terjadi di dunia, juga ada jalan untuk menstabilkan dan memulihkan kembali. Tetapi, jika kenaikan suhu global menembus angka 4 derajat dari suhu era pra-industri, maka di akhir abad 21 ini “kiamatlah” dunia kita.

Mengapa saya berpendapat AS dan Tiongkok punya tanggung jawab besar untuk menyelamatkan bumi kita dari perubahan iklim karena, pertama, Tiongkok dan kemudian Amerika Serikat adalah penyumbang emisi karbon terbesar di dunia (the biggest emitters) yang menyebabkan bumi makin panas. Baik secara moral maupun “real actions” keduanya mesti berdiri di garis depan dalam mencegah bumi kita tak makin panas. Alasan kedua, kedua negara itu punya sumber daya, termasuk sumber daya keuangan yang besar, untuk digunakan dalam memerangi perubahan iklim.

Dengan demikian, bersama-sama, keduanya harus bisa bertindak sebagai “juru selamat” bumi kita, tentu dengan kontribusi seluruh negara di dunia. Tanpa Tiongkok dan AS, seluruh upaya untuk memerangi perubahan iklim tidak akan berhasil.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *