Hajinews.id – Salam Sedulur… PP Muhammadiyah menggelar Muktamar di Solo dan dibuka hari ini, Jumat (18/11/2022). Bicara Muhammadiyah, rasanya kurang afdol jika tidak membicarakan Nahdlatul Ulama. Alasannya keduanya adalah ormas Islam terbesar di Indonesia saat ini yang sudah banyak memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara, serta tentu saja umat Islam di Indonesia. Namun, apa bedanya Muhammadiyah dengan NU? Jika muncul pertanyaan ini, ada kisah lucu dari KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tentang perbedaan Muhammadiyah dan NU.
Cerita bermula saat Presiden keempat RI itu ditanya seorang wartawan tentang pandangan NU dan Muhammadiyah soal Pancasila. Gus Dur pun menjawabnya dengan humor yang kali ini membuat sejumlah wartawan mangkel.
“Gus, bagaimana pandangan Islam tentang Indonesia yang memilih bentuk negara Pancasila, bukan negara Islam?” tanya seorang wartawan yang dinukil dari Facebook Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Yogyakarta.
“Menurut siapa dulu, NU atau Muhammadiyah?” jawab Gus Dur.
“NU, deh Gus,” kata wartawan.
“Hukumnya boleh. Karena bentuk negara itu hanya wasilah, perantara. Bukan ghayah, tujuan.” Jawab Gus Dur.
“Kalau menurut Muhammadiyah?” tanya wartawan. “Sama,” jawab Gus Dur.
“Kalau melawan Pancasila, boleh tidak Gus? Kan bukan Alquran?” tanya wartawan itu lagi.
“Menurut NU atau Muhammadiyah?” jawab Gus Dur sembari melontarkan pertanyaan.
“Muhammadiyah coba,” kata wartawan.
“Tidak boleh melawan Pancasila. Pancasila itu bagian dari kesepakatan, perjanjian. Islam mengecam keras perusak janji,” jawab Gus Dur.
“Kalau menurut NU?” kata wartawan. “Sama,” kata Gus Dur.