Profesor Haedar Nashir: Jadikan Politik Dan Kekuasaan Sebagai Jalan Utama Menuju Kesuksesan Indonesia

Politik Dan Kekuasaan Sebagai Jalan Utama Menuju Kesuksesan Indonesia
banner 400x400

Ia sadar perjuangan Indonesia akan semakin berat saat ini dan di masa mendatang, dan tentunya ada jejak-jejak prestasi yang berhasil diraih. Tantangannya adalah menghadapi arus globalisasi, modernisasi abad ke-21, revolusi teknologi informasi dan perkembangan geoekonomi dan politik global yang sangat dinamis dengan segala permasalahan dan tantangannya. Pada saat yang sama, lanjutnya, Indonesia juga mengalami dinamika domestik baru pasca reformasi dalam kehidupan politik, ekonomi, dan budaya dengan berbagai dampak yang kompleks.

Muhammadiyah memajukan bangsa

Muhammadiyah memajukan bangsa dan menerangi alam semesta, memimpin mereka melalui perjuangan nyata berdasarkan semangat ibda birshika (dimulai dari dirinya sendiri). Profesor Haedar menyatakan bahwa perkembangan Muhammadiyah di luar negeri bersifat dinamis dan progresif. Suasana kemajuan tumbuh di seluruh negeri dan luar negeri. Organisasi nirlaba di berbagai bidang berkembang pesat dengan berbagai keunggulan. Sementara peran ‘pencerahan universal’ diwujudkan dalam karya-karya nyata, pendirian Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM), Muhammadiyah Australia College (MAC), Kantor Pusat Dakwah dan Taman Kanak-Kanak ABA di Kairo, serta Gerakan PCIM-PCIA di 28 negara.” dia menjelaskan.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Perkembangan yang meluas ini, kata Profesor Haedar, memberikan optimisme terhadap masa depan Muhammadiyah dalam menghadapi dinamika, permasalahan dan tantangan lokal, nasional dan global. Sesuai dengan risalah Allah dalam al-Hsyr ayat 18. “Muhammadiyah dengan visi Islam yang berkemajuan dan kiprahnya di berbagai bidang kehidupan, berkenan untuk terus berperan serta dalam kemajuan Indonesia dan pencerahan alam semesta dengan radio yang lebih luas dan lebih tinggi.” tambahnya menambahkan

Selain itu, Muhammadiyah menjadi contoh atau panutan bagi gerakan keagamaan dan sosial yang menawarkan solusi bagi permasalahan masyarakat global, kebangsaan dan kemanusiaan. Hal ini sejalan dengan misi Tajdidi Muhammadiyah untuk menghadirkan model kehidupan yang berkemajuan yang berbasis agama dengan visi ‘Wal-Ashri’ atau ‘Ashariyah’, yaitu visi modernitas yang dianut oleh iman, ilmu, amal saleh dan perjuangan yang tak kenal lelah. demi terwujudnya Khayra Ummah yang beradab. Yang terpenting sepanjang masa,” jelasnya.

Terakhir, Porf Haedar mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat atas kehadiran, bantuan, dukungan dan partisipasinya dalam kongres ini. “Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat-Nya sebagaimana kami mohon rahmat-Nya sehingga Muktamar ke-48 dapat terselenggara dengan baik dan berhasil menjadi muktamar yang bergengsi, etka hasanah, kemajuan dan mempererat ukhuwah. Seperti potongan chorus “Clothing Progresses”, katanya lalu menyanyikannya, menarik penonton awal di dalam dan di luar Stadion Manahan untuk ikut bernyanyi. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *