Gus Baha: Gempa Bukanlah Azab

Gempa Bukanlah Azab
Gempa Bukanlah Azab. Gus Baha. Foto: Tangkapan Layar Youtube
banner 400x400

Hajinews.id – Ceramah Gus Baha tentang gempa bumi bukanlah azab seolah-olah merupakan jawaban atas kenyataan bahwa ketika terjadi gempa bumi di suatu wilayah atau wilayah tidak bisa langsung dikatakan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan azab kepada umat di daerah tersebut.

Gus Baha mengatakan bahwa ada pola tertentu ketika Al-Qur’an berbicara tentang hukuman untuk menunjukkan kekuasaan Allah Ta’ala atas manusia, yaitu bahwa Allah dapat menjatuhkan hukuman atau menahannya.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Dalam ceramahnya yang diunggah ke beberapa kanal YouTube, ustadz Rembang bernama lengkap KH Ahmad Bahauddin Nursalim ini mengatakan bahwa Allah biasanya menempuh dua jalan dalam menjelaskan suatu peristiwa atau peristiwa kehancuran. Pertama, menyatakan bahwa Allah berkuasa mengurangi azab bisa dilakukan dengan cara apapun, tidak harus bencana alam. Maka Allah lah yang berkuasa mendatangkan penghakiman dari atas, misalnya meteor jatuh, Mars jatuh. “Tentu Allah bisa,” kata Gus Baha.

“Entah dari bawah, seperti ditelan bumi dan sebagainya, atau, dan ini sering terjadi, Allah jadikan kalian tidak cocok lalu kalian saling bunuh,” ujarnya. Ini menjelaskan mengapa Allah mengirimkan hukuman dengan cara tertentu, tidak harus berupa bencana alam.

Kedua, Allah selalu mengingatkan kita tentang yang mungkin dan yang aktual. Kutukan itu potensial. Yang namanya potensi bisa terjadi kapan saja atau tidak terwujud. Itu juga yang Tuhan katakan kepada kita sebagai fakta, yang disebut kasih karunia, itu adalah kasih karunia yang selalu terjadi dan akan selalu terjadi. Allah meyakinkan bahwa Dia Maha Penyayang, bahkan Allah telah berjanji untuk menjadi Penyayang.

Jadi kejadian seperti gempa bumi belum tentu bencana. Dan tidak boleh menuduh orang yang terkena musibah/gempa bumi itu berbuat dosa dan maksiat. Bisa jadi azab itu diturunkan untuk memudahkan hisab (di hari kiamat). “Jadi ketika Allah berbicara tentang penghakiman, itu hanya mungkin. Bisa dihukum atau tidak. Allah (menggunakan) modal:
“Saya bisa menilai,” kata Gus Baha.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *