Mendengar teriakan tersebut para perampok ini langsung kabur tunggang langgang.
“Apa yang terjadi? engkau baik-baik saja kan? apa yang diambil oleh perampok tadi?,” tanya sang istri.
Tak ingin membuat istrinya marah Abu Nawas mengangkat bahunya dan berkata.
“Oh bukan apa-apa hanya sebuah koin penyok yang kutemukan tadi pagi,”
Abu Nawas pun berjalan memasuki rumahnya. Di dalam rumah Abu Nawas duduk melamun meratapi kejadian yang menimpanya.
“Mungkin uang tadi bukan rezeki saya,” batin Abu Nawas menghibur diri.
Beberapa lama kemudian tiba-tiba pintu rumahnya diketuk seseorang. Abu Nawas beranjak dari tempat duduk dan membukakan pintu.
Ternyata tamu yang datang adalah sahabatnya pemilik toko barang-barang antik itu
“Hai Abu Nawas Ada kabar gembira untukmu poin yang kamu temukan ternyata laku sampai 10.000 Dinar aku pikir akan lebih bijak bila hasilnya dibagi dua denganmu,” kata sahabatnya.
“Tadi siangkan aku sudah memberimu 300 Dinar dan Ini sisanya 4700 Dinar, silahkan diterima,” ucap sahabatnya sambil memberikan uang sisanya
“Alhamdulillah Terima kasih kawan,” balas Abu Nawas
Kesabaran hati saat menerima musibah pasti akan berbuah kemanisan.***