Kisah Abu Nawas: Gara-Gara Kapas di Telinga, Abu Nawas Pergoki Abu Jahal Mau Mencuri Lonceng Rumahnya

Gara-Gara Kapas di Telinga
Kisah Abu Nawas: Gara-Gara Kapas di Telinga, Abu Nawas Pergoki Abu Jahal Mau Mencuri Lonceng Rumahnya. Foto: unsplash

Hajinews.id ABU Nawas dalam kesehariannya dikenal sangat sederhana. Namun, ia memiliki tetangga yang tidak henti-hentinya memusuhi yakni Abu Jahal.

Setiap kali Abu Nawas membeli suatu barang, Abu Jahal merasa panas. Ia tidak suka melihat Abu Nawas bahagia dengan barang baru yang dimiliki.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Suatu hari Abu Nawas membeli sebuah lonceng, lalu menempelkannya di depan pintu rumahnya. Bila ada orang yang hendak bertamu tidak perlu lagi mengetuk pintu, cukup membunyikan lonceng tersebut.

Melihat hal itu, hati Abu Jahal pun merasa panas. “Sombong sekali Abu Nawas. Beli lonceng saja pamer,” ucap Abu Jahal, seperti dikutip dari kanal YouTube Humor Sufi Official.

Abu Nawas yang menangkap gelagat Abu Jahal malah sengaja menggodanya. “Hai Abu Jahal, lihatlah aku punya lonceng warisan leluhurku,” teriaknya.

Mendengar teriakan Abu Nawas, membuat Abu Jahal makin kesal. “Dasar tukang pamer,” balas dia.

Padahal Abu Nawas sama sekali tidak ada niatan pamer, Abu jahal-nya saja yang merasa dengki dengan Abu Nawas. Akibat rasa dengki itu, Abu Jahal ingin membalas perlakuan Abu Nawas. Lalu muncullah di benaknya niat berbuat jahat.

“Akan aku curi lonceng Abu Nawas, lalu aku buang ke hutan biar dia tahu rasa,” pikir Abu Jahal.

Ternyata niatan Abu Jahal ini bukan omong kosong. Saat tengah malam tiba, ia benar-benar melakukan aksi jahat dengan berjalan mengendap-endap Abu Jahal.

Ia mendekati pintu rumah dan berusaha mencongkel lonceng yang menempel di pintu. Akan tetapi saat loncengnya tersenggol, langsung berbunyi hingga membuat Abu Nawas terjaga dari tidurnya. “Siapa di luar?” teriak Abu Nawas.

Mendengar itu, Abu Jahal Langsung kabur meninggalkan rumah Abu Nawas. “Kurang ajar, hampir saja aku ketahuan,” ujar Abu Jahal.

Meski hampir ketahuan, Abu Jahal tidak mau menyerah. Malam berikutnya ia coba kembali mencuri lonceng pintu Abu Nawas. Kali ini dia lebih hati-hati, dan saat memegang lonceng lonceng tersebut kembali mengeluarkan suara.

“Siapa di luar?” teriak Abu Nawas. Mendengar teriakan Abu Nawas, Abu Jahal panik dan langsung kabur.

Begitu juga malam-malam berikutnya, Abu Jahal tidak pernah berhasil mencuri lonceng milik Abu Nawas.

Dikarenakan selalu gagal, Abu Jahal pun berpikir keras mencari cara lain, dan lucunya yang terbesit di benaknya adalah Abu Nawas. “Bukankah Abu Nawas sangat cerdik, aku akan tanya kepadanya,” pikir Abu Jahal.

Abu Jahal pun pergi menemui Abu Nawas. “Ada apa Abu Jahal? Tumben main kemari,” tanya Abu Nawas.

“Aku mau tanya sesuatu, barangkali kamu tahu solusinya,” tutur Abu Jahal.

“Oh mau tanya apa?” sahut Abu Nawas lagi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *