Para Ilmuwan Berteriak Soal Kiamat, Akan Ada Kepunahan Massal!

Akan Ada Kepunahan Massal
Akan Ada Kepunahan Massal. Foto: ilustrasi kekeringan

Hajinews.idIlmuwan kembali meneriakkan bahaya kepunahan massal. Hal ini disebabkan oleh perubahan iklim, yang merupakan hasil dari aktivitas manusia seperti perubahan penggunaan lahan dan polusi.

Pada pertemuan COP15 di Montreal, Kanada, para ilmuwan mengatakan bahwa Bumi membuang spesies jauh lebih cepat daripada evolusi yang menghasilkannya. Beberapa langkah berulang tentang kepunahan massal baru yang juga mengorbankan manusia.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Data terbatas yang tersedia menunjukkan bahwa kita telah kehilangan kurang dari 1% spesies kita dalam 500 tahun terakhir. Namun, banyak peneliti percaya bahwa jumlah sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi, karena sebagian besar spesies yang dikenal tidak dideskripsikan hingga pertengahan abad ke-19.

“Kami sedang mengubah jalur evolusi. Bahkan jika kita tidak dalam kepunahan massal, yang kita lakukan adalah mempertaruhkan sistem yang memungkinkan kita untuk bertahan hidup,” kata Dr Gerardo Ceballos, ahli ekologi di Universitas UNAM Mexico City, kepada BBC News, dikutip Senin (12/12/2022).

Sebenarnya, fenomena ancaman kepunahan sendiri sebenarnya bukanlah yang pertama kali terjadi di bumi. Setidaknya ada lima masa kepunahan yang pernah ditemukan oleh ilmuwan.

Yang paling terkenal adalah ketika sebuah asteroid menabrak tempat yang sekarang disebut Meksiko 66 juta tahun yang lalu. Ini membakar belahan bumi Barat dan memusnahkan dinosaurus non-unggas.

Contoh lain termasuk ‘Kematian Hebat’ 250 juta tahun yang lalu. Ketika sekitar 90% spesies di Bumi musnah.

Tidak diketahui persis apa yang menyebabkan semua kepunahan massal. Tetapi fenomena itu melibatkan perubahan yang cepat dan dramatis pada iklim, lautan, dan daratan.

Meski begitu, bumi masih memiliki kesempatan untuk lepas dari ancaman kepunahan massal. Ini dapat dilakukan dengan membatasi pemanasan global hingga 1,5°C serta melindungi habitat utama seluruh makhluk hidup.

“Habitat yang dapat menampung jaringan ekologi, bukan hanya spesies individu, tampaknya menjadi cara terbaik untuk membantu pemulihan alam,” ujar Prof David Jablonski, ahli paleontologi di University of Chicago.

“Ada spesies yang akan punah jika kita tidak berusaha melindunginya,” tambah Prof Stuart Pimm, ahli biologi di Duke University.

“Kita sudah tahu bahwa tindakan konservasi memperlambat laju kepunahan. Dengan kata lain, kita memiliki dampak,” jelasnya.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *