Hikmah Siang: Sebaik-baik Amal Adalah Sholat

banner 400x400

“Setinggi apapun aku terbang tidak akan mencapai surga jika tidak shalat 5 waktu”. Begitulah bunyi pesan terakhir pada foto profil WhatApp Bapak Afwan pilot Sriwijaya Air SJ-182.

Sungguh merupakan pesan terakhir yang indah, pesan yang penuh makna, yang juga menggambarkan bagaimana kebiasaan beliau dalam berusaha antara tanggung jawab menjadi seorang muslim yang tetap wajib menjalankan ibadah dan tanggung jawab menjadi seorang pilot dalam bekerja.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Ada sebuah hikmah yang dapat kita petik dari beliau. Sungguh sebenarnya tidak penting kapan kita datang atau pergi meninggalkan dunia, yang LEBIH PENTING adalah apa yang kita tinggalkan ketika hidup dan apa yang kita bawa setelah mati.

Sebab hidup semegah apapun kita bisa membangunnya, namun ia akan tetap berakhir, Pelan-pelan atau mendadak cepat. Begitulah hukum paling pasti tentang kehidupan di dunia adalah perubahan dan ketidak abadian. Jadi, datang dan pergi adalah sesuatu yang sunatullah, Dia akan berlaku dengan sendirinya.

Nah, apa yang kita tinggalkan ketika hidup inilah yang kita sebut kesan baik, peninggalan yang tetap bisa dirasakan manfaatnya setelah kita tidak ada lagi. Inilah yang penting diperhatikan mengingat usia kita yang begitu singkat.

Pernahkah membayangkan tatkala jasad terbaring dalam kematian, pada hari itu orang-orang mendengar namamu, diantara mereka ada berkata “Si fulan wafat, tapi dia hidupnya juga tak baik, banyak mendzalimi orang, gak berbuat apa-apa untuk masyarakat, kerjaannya hanya berbuat maksiat dan bikin onar”… Betapa menyedihkan bukan, sudah mati pun keburukannya masih dibicarakan orang,

Di sisi lain ada juga sebaliknya, dimana saat mendengar namamu telah meninggal, ada ratusan orang air matanya tumpah mendoakan kebaikan untukmu, ada anak yatim yang menangis karena merasa kehilangan pemberi sumbangan tetap kepada mereka, ada puluhan jamaah masjid yang merasa sedih karena shaf depan berkurang, ada teman-teman kajian yang merasa kehilangan sahabat seperjuangan, ini lah orang yang beruntung, meski sudah tiada namun tetap dikenang kebaikannya.

Maka sekarang mulailah dari yang sederhana. Meninggalkan kesan baik harus ditradisikan dari hal-hal terkecil. Misalnya menulis status dan komentar baik di sosial media, atau mengucapkan terima kasih kepada seseorang, memberi hadiah kepada teman dan sahabat, atau semisal kesan-kesan baik yang lainnya.

Begitu pula jika kita masuk ke suatu komunitas, lingkungan kerja, lingkungan belajar, keluarga, atau persahabatan, kita tekadkan ada kesan baik yang tinggal saat kita pergi.

Inilah pesan dari QS. Yasin: 12 (artinya), “Sesungguhnya kami menghidupkan yang mati, kami mencatat apa yang telah mereka lakukan dan kesan baik mereka.”

Semoga hal ini menjadi motivasi bagi kita semua agar lebih giat lagi menyiapkan bekal amal shalih, terus tetap berusaha menjadi orang yang bertaqwa, menjadi orang yang bermanfaat serta meninggalkan kesan baik dimana pun berada, sebab bisa jadi itulah adalah kesan terakhir bagi kita yang akan dikenang oleh seseorang.

✒ Habibie Quote:
27 Jumadil Ula 1442 / 11 Januari 21

​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *