Kisah Abu Nawas: Saat Jawab Pertanyaan Raja Tentang Allah Sedang Apa?

Pertanyaan Raja Tentang Allah Sedang Apa?
Pertanyaan Raja Tentang Allah Sedang Apa?. Foto: unsplash
banner 400x400

Abu Nawas kemudian menjawab, “wahai baginda raja yang mulia, beliau-beliau ini para ulama adalah orang-orang yang memiliki ilmu agama yang tinggi, sedangkan hamba hanya orang biasa. Tidak pantas rasanya kalau saya yang menjawabnya”. Namun jika baginda raja berkenan, pertanyaan seperti apakah yang ditanyakan. Tadi saya bertanya pada ulama disini “kira-kira Allah sedang apa sekarang?”. Mendengar pertanyaan itu, sejenak Abu Nawas pun terdiam dan kemudian menjawab “saya bisa menjawab pertanyaan baginda raja, tetapi ada syaratnya. Adapun syarat yang diajukan oleh Abu Nawas adalah saya (Abu Nawas) harus duduk di singgasana baginda raja, sedangkan baginda raja harus duduk di bawah bersama para ulama. Raja Harun al-Rasyid pun menuruti permintaan Abu Nawas tersebut, setelah menduduki singgasana raja Harun al-Rasyid. Abu Nawas berkata dengan lantang, kalau baginda raja ingin tahu Allah sedang apa sekarang. Saksikanlah Allah sedang mengangkat Abu Nawas menjadi raja dan Harun al-Rasyid menjadi rakyat biasa”.

Dari kisah yang digambarkan oleh percakapan dan pertanyaan Harun al-Rasyid dengan Abu Nawas. Setidaknya ada nilai yang bisa dipetik untuk diterapkan dalam menjalani setiap fase kehidupan. Meski pertanyaan yang dilemparkan oleh Harun al-Rasyid tidak umum di telinga, tetapi justru dari pertanyaan itu kita dapat mengetahui bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini bagi Allah Swt. Seperti yang telah dijelaskan di atas, mungkin hari ini kita bahagia, tetapi di lain waktu kita bisa saja mengalami kesedihan.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Hal demikian adalah kewajaran hidup Yang Maha Kuasa berikan agar manusia terus berproses mencari hakekat kehidupan yang sesungguhnya. Sebab setiap proses kehidupan jika dimaknai dengan sungguh-sungguh juga merupakan nilai ibadah, termasuk ketika sedang mengalami kesulitan kita bisa bersabar dan ketika sedang mengalami kebahagiaan kita bisa bersyukur. Sebagaimana yang tertera dalam surah At-Talaq ayat 3, “dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya”.

Hari ini kita mungkin sedang terpuruk dalam hal ekonomi, misalnya. Tetapi dengan kesabaran kita dalam menjalani kehidupan mungkin saja suatu saat dengan cepat bisa berlimpah rezekinya. Mungkin saja hari ini kita sedang bahagia, tetapi karena kurang bersyukur atau jumawa. Bisa saja suatu saat mengalami kesedihan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *