Disway: Sobekan Irawan

Sobekan Irawan
banner 400x400

Kalau dipikir-pikir, kok saya berani ya, memublikasi sebuah majalah dwi mingguan. Di mana saya masih harus praktik di kedua klinik saya, lalu tiba-tiba jadi editor dan penerbit pula. Agak ngeri-ngeri sedap membayangkan sepak terjang saya yang berani mati saat itu.

Harus saya akui juga dukungan dari Ibunda saya, Sanita.  “Kalau kamu ada hati bikin majalah ini, teruskan. Tuhan pasti memberikan jalannya,” demikian lipurnya.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Kemudian tidak selesai di nama media cetak itu saja, ternyata saya tidak mau kalah dengan kantor berita papan atas yang selalu punya semboyannya yang khas. Seperti Kompas, “Jernih melihat Dunia” , Tempo, dengan “Bicara Fakta” nya, dan banyak lagi sejumlah semboyan-semboyan yang keren.

Berangkat dari apa yang memicu kami mendirikan Indonesia Media. Apa misi kita ke depan? Tentunya khalayak mafhum dengan Tragedi Mei’98 yang tidak pernah bisa kami lupakan. Karena itu kami ada suatu usaha untuk koreksi diri dan merenungkan perjalanan ke depan. Biarlah timeline itu menjadi tonggak sejarah menjadikan bangsa Indonesia melangkah maju ke tingkat peradaban bangsa yang lebih tinggi.

Salah satu cara adalah membangun komunikasi antarsuku dan golongan, meningkatkan interaksi sosial, menciptakan pengertian dan kerja sama, saling mengisi kekurangan, dan membagi kelebihan kita masing-masing. Saya rasa sebagai masyarakat awam di luar negeri, hanya itulah yang kami mampu berikan kepada Indonesia.

Di sinilah saya harus berpikir keras untuk menciptakan semboyan yang bermakna, dan menyertakan kaidah puisi yang sekaligus menebus kesumat dari angka “4” di rapor bahasa Indonesia tersebut. Alhasil saya mendapatkan wangsit, menggunakan semboyan “Berdaya lewat Lintas Budaya“. Istilah ini dijamin genuine, memenuhi makna, dan memenuhi kaidah puisi, dan rhyme, kata penyanyi Rapper.

Walaupun tidak sepanjang “Gurindam Dua Belas” punya Raja Ali Haji tapi saya jamin semboyan itu asli. Sumpah! Bukan plagiat. Semoga saya selalu diberi inspirasi dapat melahirkan banyak “lead” dalam berkarya sebagai penulis ini. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *