Kisah Abu Nawas: Titip Emas ke Perampok Sadis, Ending-nya Bikin Takjub Banget

Titip Emas ke Perampok Sadis
Titip Emas ke Perampok Sadis. Foto: unsplash
banner 400x400

Hajinews.id – CERITA Abu Nawas ini bermula dari adanya ketua perampok yang terkenal sadis dan kejam. Ia mempunyai puluhan anak buah yang juga tidak kalah sadisnya. Mereka kerap melakukan aksi di tengah gurun pasir yang gersang jauh dari permukiman penduduk.

Bagi siapa saja yang melewati daerah kekuasaannya, maka akan bernasib sial, terutama rombongan kabilah yang membawa barang dagangan. Apabila ada yang berani menolak atau melawan saat dirampok, gerombolan perampok tersebut tidak segan-segan membunuhnya.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Suatu ketika Tuan Hamid berencana pergi ke negeri seberang untuk membawakan pesanan yakni sebuah perhiasan emas. Namun ia ragu melakukannya, sebab harus melewati gurun pasir yang merupakan kawasan komplotan perampok sadis tersebut.

Tuan Hamid pun bingung dengan situasi yang dialami. Sementara ia harus mengirim emas pesanan secepatnya.

Setelah merenung agak lama, terlintas di benaknya sosok Abu Nawas. “Semoga saja dia bisa membantuku,” pikir Tuan Hamid, dikutip dari tayangan di kanal YouTube Humor Sufi Official, Jumat (20/1/2023).

Dia lantas pergi menemui Abu Nawas. Sesampainya di rumah Abu Nawas, Tuan Hamid lalu mengungkapkan permasalahannya.

“Wahai Abu Nawas, aku bingung dengan situasi yang sedang aku alami. Barang kali kamu bisa membantuku,” ujar Tuan Hamid.

“Masalah apa yang membuatmu bingung?” tanya Abu Nawas.

“Begini Abu Nawas, besok aku harus mengirim perhiasan emas ke negeri seberang, tapi aku takut karena harus melewati gurun pasir yang menjadi tempat komplotan perampok sadis. Aku dengar siapa pun yang melewati daerah itu pasti hartanya dirampok sampai ludes. Kalau menolak akan dibunuh,” ucap Tuan Hamid.

“Menurutmu apa yang harus aku lakukan?” tanya Tuan Hamid mengimbuhkan.

Sejenak Abu Nawas terdiam. Dalam hati ia berkata, “Mereka memang perampok yang sadis. Aku dengar tidak ada yang bisa selamat melewati daerah itu kecuali dengan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

“Ya sudah begini saja Tuan Hamid. Aku akan membantumu, biarkan aku yang melakukan tugas itu,” ucap Abu Nawas.

“Maksudmu, kau yang akan mengantar emasnya?” tanya Tuan Hamid.

“Benar Tuan Hamid. Itu pun kalau Tuan mengizinkan,” jawab Abu Nawas.

“Tentu saja Abu Nawas. Aku justru berterima kasih. Kalau kau berhasil menjalankan tugas ini akan aku beri hadiah,” kata Tuan Hamid kegirangan.

Singkat cerita berangkatlah Abu Nawas membawakan emas Tuan Hamid. Dia ikut rombongan kabilah besar yang sama-sama menuju negeri seberang.

Saat tengah malam tiba, sampailah mereka di tengah gurun pasir yang merupakan daerah komplotan perampok sadis.

Dari kejauhan Abu Nawas melihat ada gubuk kecil yang dihuni oleh satu orang, maka terlintaslah di benaknya sebuah ide untuk menyelamatkan emas yang dibawa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *