Kisah Syekh Abdul Qadir Al Jailani Bertemu dengan Seorang Pendeta yang Meragukan Isra Mi’raj

Syekh Abdul Qadir Al Jailani Bertemu dengan Seorang Pendeta
Abdul Qadir Al Jaelani

Hajinews.id – Dikisahkan ada seorang imam yang sangat cerdas dan berpengaruh di kota Baghdad yang hidup pada masa pemerintahan Sultan Aulia Sayyid Syekh Abdul Qadir Al Jailani Ra. Pendeta itu juga memiliki banyak pengikut. Dia memiliki pengetahuan yang luas. Bukan hanya pengetahuan agamanya saja. tetapi juga agama Islam.

Dia tahu semua isi Alquran dan sangat menghormati Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam. Bahkan Khalifah, pemimpin pemerintahan Islam saat itu, menghormati imam dan berharap imam itu nantinya mendapat hidayah Allah untuk masuk Islam dan pengikutnya.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Sebenarnya pendeta itu sangat ingin masuk Islam. Hanya saja dia meragukan akan peristiwa Isra Mi’raj nya Nabi Muhammad. Ia meragukan bahwa peristiwa itu terjadi dengan ruh beserta jasad Beliau shalallahu alaihi wasallam

Perjalanan dari Mekkah ke Yerusalem di Palestina pada masa itu apabila ditempuh naik kuda atau unta pun akan memakan waktu sekian lamanya. Belum lagi berita bahwa kemudian Baginda Rasulullah naik ke tujuh lapis langit dan menyaksikan beberapa hal serta menerima perintah agama. Rasulullah diperlihatkan surga, neraka dan bertemu Allah Ta’ala yang menyampaikan 9000 kata.

Menurut kabar, saat Rasulullah selesai melakukan perjalanan Isra’ wal Mi’raj lalu pulang ke rumahnya di Mekkah, kasur beliau masih terasa hangat. Bahkan daun yang tersentuh sewaktu berangkatpun belum berhenti bergoyang. Akal pendeta itu tidak bisa menerima akan peristiwa Isra Mi’raj Baginda Nabi Saw.

Khalifah Amirul Mukminin di Baghdad akhirnya mengundang para arif bijaksana dan para alim ulama serta para syaikh guru besar yang mulia untuk meyakinkan akan pendeta tersebut tentang Isra Mi’raj. Namun tak ada yang mampu.

Kemudian suatu sore, khalifah memohon kepada hadrah yang mulia, Syekh Abdul Qadir Al Jailani untuk meyakinkan si pendeta dan menjelaskan akan kebenaran peristiwa Isra Mi’raj.

Ketika Syekh Abdul Qadir Al Jailani datang ke istana khalifah, sang pendeta dan khalifah sedang bermain catur. Saat sang pendeta mengangkat bidak catur, tiba-tiba matanya beradu pandang dengan Syekh Abdul Qadir Al Jailani. Kemudian sang pendeta memejamkan mata sekejap.

Saat membuka matanya, tiba-tiba dia sudah berada di sebuah sungai yang airnya sangat deras dan dia sedang terhanyut di dalamnya. Pendeta pun berteriak minta tolong dengan suara tinggi. Seorang pengembala arab muda yang kebetulan sedang menggembala di dekat sungai itu, segera melompat cekatan ke dalam sungai untuk menolong sang pendeta.

Ketika pemuda itu memeluknya, sang pendeta sadar bahwa pakaiannya sedang terlepas sedangkan dirinya melihat fisiknya sendiri sekarang berubah menjadi seorang gadis. Si pemuda pengembala itu menariknya keluar sungai dan menanyakan asal usulnya serta alamat si gadis alias sang pendeta. Gadis itu pun mengatakan bahwa ia berasal dari kota Baghdad.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *