Kisah Abu Nawas: Cuma Modal Peluk Raja, Abu Nawas Dapat Emas Melimpah di Istana

Abu Nawas Dapat Emas Melimpah di Istana
Abu Nawas Dapat Emas Melimpah di Istana. Foto: unsplash
banner 400x400

“Abu Nawas, kau sudah gila ya! Lepaskan aku!” teriak Baginda Raja lagi.

Kali ini Baginda Raja berontak sekuat tenaga dan akhirnya Abu Nawas terpental jatuh. Ketika Abu Nawas hendak berdiri dan beranjak, Baginda Raja mengumumkan bahwa waktu yang ditentukan telah habis.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Dari seluruh menteri terlihat masing-masing memegang beberapa perhiasan emas yang berhasil didapatkan.

Emas yang ada di tangan kalian sepenuhnya adalah milik kalian. Silakan dibawa pulang,” kata Baginda Raja.

Maka satu per satu menteri mohon diri pamit pulang. Begitu juga dengan Abu Nawas. Ia mohon pamit kepada Baginda Raja.

“Tunggu Abu Nawas, jangan pulang dulu. Aku masih ada urusan dengan kau,” ucap Baginda Raja.

Baginda Raja lalu menanyakan kepada Abu Nawas perihal tingkah anehnya yang tiba-tiba memeluk dirinya.

“Maaf Paduka yang mulia, semua menteri Paduka adalah orang-orang bodoh, mereka lebih memilih beberapa harta Paduka, padahal jika mereka memilih Paduka niscaya mereka akan memiliki semua harta itu,” ucap Abu Nawas.

“Aku melihat semua harta Paduka sangat aku sukai hingga rasanya sayang sekali jika aku hanya memilih salah satunya, maka aku memeluk Paduka yang mulia agar Paduka menjadi milikku dan aku bisa memiliki semuanya,” imbuhnya menjelaskan.

“Maksudmu bagaimana Abu Nawas?” tanya Baginda Raja kebingungan.

“Begini Paduka yang mulia, kebanyakan manusia bodoh di dunia ini lebih memilih harta dunia ketimbang pemilik sejatinya yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala. Banyak manusia berlomba-lomba hanya untuk mendapatkan sebagian kecilnya saja, padahal kalau dia mau memilih dan memiliki Allah, niscaya bukan hanya semua yang ada di muka bumi ini yang akan menjadi miliknya melainkan Allah pun akan menjadi miliknya. Jika Allah telah menjadi miliknya, semuanya akan ia dapatkan.”

“Itulah alasannya kenapa hamba memeluk Paduka. Dengan begitu hamba telah memiliki Paduka. Jadi semua yang Paduka miliki kini menjadi milikku juga, termasuk istana dan harta seisinya,” papar Abu Nawas sambil cengengesan.

“Kamu memang cerdik Abu Nawas,” puji Baginda Raja.

Maka sebagai hadiahnya, Baginda Raja mempersilakan Abu Nawas untuk memilih sendiri. Ia mempersilakan Abu Nawas mengambil hadiah sebanyak yang diinginkan.

Akhirnya tanpa bersusah payah, Abu Nawas bisa mendapatkan hadiah emas yang lebih banyak daripada menteri-menteri istana.

Wallahu a’lam bisshawab.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *