Bila Ada Perbedaan Antara 1 Syawal dan 10 Zulhijjah, Jangan Dijadikan Sumber Perpecahan

Perbedaan Antara 1 Syawal dan 10 Zulhijjah
Haedar Nashir
banner 400x400
Hajinews.id – Sesuai maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Nomor 1/M/MLM/I.0/2023, tanggal 1 Ramadhan 1444 H jatuh pada hari Kamis Pon tanggal 23 Maret 2023 yang jatuh pada tanggal 1 Syawal 1444 H pada hari Jumat Pahing 21 April 2023 dan Idul adha 10 Zulhijjah pada hari Rabu di Kliwon 28 Juni 2023.

Merujuk pada maklumat tersebut, Dirjen PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, ketika terjadi perbedaan pendapat di internal umat Islam di Indonesia terkait penetapan hari-hari penting tersebut, maka diminta untuk menghormati, menghargai dan tasamuh.

“Kita punya pengalaman berbeda dalam hal 1 Ramadan, 1 Syawal 10 Zulhijjah sehingga perbedaan itu jangan dianggap sebagai sesuatu yang baru. Artinya kita sudah terbiasa dengan perbedaan lalu timbul penghargaan dan kearifan,” ungkap Haedar pada (6/2) di acara Konferensi Pers maklumat PP Muhammadiyah “Penetapan hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah 1444 H”.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Dalam urusan perbedaan, Haedar mengatakan supaya umat Islam menjunjung tinggi penghargaan dan kearifan ketika menjalankan praktek beragama. Perbedaan sebagai suatu yang biasa, maka perbedaan tersebut jangan dianggap sebagai sumber perpecahan.

“Jangan juga dijadikan sumber yang membuat kita Umat Islam dan warga bangsa lalu retak, karena ini menyangkut ijtihad yang menjadi bagian denyut nad perjuangan perjalanan sejarah Umat Islam yang satu sama lain saling paham, menghormati dan saling menghargai.” Imbuhnya.

Kesempatan berjumpa dengan Ramadan dan Syawal 1444 H, sambung Haedar, harus dimanfaatkan sebagai momen ibadah agar lebih dekat dengan Allah SWT, berbuat baik dalam kehidupan dan membangun diri sebagai mukmin yang lebih baik dari sebelumnya.

Guru Besar Sosiologi ini menjelaskan, supaya perbedaan yang dimiliki menjadi kekuatan bagi muslim secara pribadi dan Umat Islam secara kolektif. Bagi Warga Muhammadiyah, imbuhnya, tidak perlu khawatir atas maklumat penetapan tersebut sebab dibangun atas dasar keilmuan dan keislaman yang kokoh.

“Muhammadiyah dengan hisab wujudl hilal yang dipedomaninya itu sangat kokoh dengan dasar Al Qur’an, Hadits nabi yang kuat ditambah ijtihad. Sehingga pengambilan keputusan itu sungguh memiliki dasar keagamaan yang kuat, jadi bukan hanya dan tidak betul kalau itu bersifat rasionalitas ilmu semata-mata.” Ucap Haedar.

Ijtihad Muhammadiyah dalam menetapkan waktu-waktu penting Umat Islam dengan wujudul hilal dapat dipertanggungjawabkan secara keagamaan dan keilmuan, bahkan dalam kepentingan kemaslahatan umat untuk memastikan waktu-waktu penting peribadatan.

Naskah lengkap maklumat bisa didownload : Maklumat Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal dan Zulhijah 1444H

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *