Di Semarang ada wingko babat yang diklaim sebagai jajanan asli Semarang padahal aslinya wingko itu dari sebuah desa bernama Babad di daerah Lamongan.
Pia tape Jogja menganut pendekatan marketing radikal yang mencoba membelokkan kebutuhan keinginan dan harapan konsumen terhadap konsep bakpia Jogja ke arah konsep Pia tape yang diinginkannya.
Kalau berhasil maka dia akan menjadi pionir brand untuk kategori Pia tape. Namun jika tidak berhasil melakukan edukasi dan meyakinkan pelanggannya maka yang terjadi adalah gagal total. Innovate or Die
Untuk mengurangi resistensi ini Kyai marketing sarankan kepada Mas Deni untuk juga menyediakan varian Pia isi kacang hijau kumpu sebagai produk intermediary antara konsumen loyal kepada via isi kacang supaya mau mencoba varian Pia tape Jogja.
Kyai marketing juga menyarankan supaya Mas Deni punya seorang consultan dan ahli marcom yang handal untuk menciptakan story telling ini menggema secara nasional dan diliput di ratusan media massa dan menjadi pionir dan menarik sebanyak mungkin orang untuk FOMO. Jika tidak maka dipastikan konsumen tidak akan tertarik dan tidak akan percaya. Pull marketing lebih lebih penting daripada push marketing untuk Pia tape Jogja.
Saya ucapkan selamat atas keberanian Mas Deni dan ini bisa menjadi inspirasi bagi anggota KMC yang lain kalau mau bikin produk Bikinlah sesuatu yang unik dan bisa mencuri perhatian. Beranilah mengambil resiko seperti Mas Deni.
Semoga sukses mengedukasi pasar dan membelokkan konsep produk bakpia Jogja wahai sang inovator Pia Tape Jogj (PTJ).
Salam Barokah Kyai marketing
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh