Politikus Demokrat Rachland Beber soal Sandiaga dan ‘Pengkhianatan’

Hajinews.id — Perbincangan mengenai pengkhianatan di lingkaran Prabowo Subianto kembali mencuat. Kali ini, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Demokrat, Rachland Nashidik, membahas soal pengkhianatan pada Ketua Umum Partai Gerindra itu, dan kaitannya dengan Pemilihan Presiden 2019.

Dalam cuitannya di akun Twitter, @rachlanashidik, Sabtu (11/2/2023), Rachland juga menyeret nama politikus Partai Gerindra, Sandiaga Uno, dalam pembahasan.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Kendati, Rachland enggan menjelaskan lebih jauh saat dikonfirmasi soal kultwitnya. Dia pun mempersilakan mengutip pernyataannya melalui cuitan tersebut.

Begitu juga Sandiaga saat dihubungi, pun enggan memberikan tanggapan terkait hal ini. Dia mempersilakan berkoordinasi dengan timnya. Sementara, dari Partai Gerindra sedikit menanggapi hal ini.

“Silakan berkoordinasi dengan Yuga, ya,” ujar Sandiaga, melalui pesan pendeknya.

 

1. Rachland tulis nama Sandiaga dalam cuitan soal pengkhianat Prabowo

Bicara soal pengkhianat di tubuh koalisi Prabowo, Rachland menyebut, sosok tersebut masih samar. Namun, nama Sandiaga tiba-tiba ikut terseret dalamn cuitannya.

“Siapa khianati Prabowo? Sandiaga Uno pasti jauh dari label itu. Bagaimanapun, ia berada di sebelah Pak Prabowo pada pilpres 2019,” ujar Rachland dalam cuitannya, Sabtu (11/2/2023).

Rachland lantas membagikan cerita bagaimana pihaknya menunggu keputusan siapa yang akan bersanding dengan Prabowo, saat maju sebagai calon presiden dalam Pilpres 2019.

“Adapun Sandiaga: ia jadi Calon Wakil Presiden. Kok bisa? Padahal, mereka berdua kader dari partai yang sama. Kenapa partai anggota koalisi rela lepas haknya? Cuma Sandiaga yang tahu resepnya,” ujar dia.

Rachland bahkan mengatakan, Prabowo sempat berkirim surat kepada ketua umum Partai Demokrat kala itu, Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Pertemuan selanjutnya mungkin satu atau dua bulan kemudian. Sandiaga datang sendirian ke pertemuan makan malam itu. Kami duduk berempat. Tapi pertemuan berakhir cepat. Sandi minta cerita lama dikubur. ‘Pak Prabowo sangat kuat. Apalagi setelah mendapat dukungan Pak SBY,’ katanya,” cuitnya.

“Pak Prabowo sendiri menulis surat yang panjang pada Pak SBY, menjelaskan alasan-alasan pribadinya mengapa ia terpaksa memilih Sandiaga. Pak SBY sampai hari ini menyimpan surat tersebut. Adapun Demokrat: pada pemilu 2019 bertahan dalam koalisi partai pengusung Prabowo-Sandi,” sambungnya.

 

2. Tanggapan Gerindra soal cuitan Rachland

Sementara, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, angkat bicara soal cuitan Rachland. Dia mengaku baru pertama kali mendengar isu tersebut dan tidak tahu sejauh mana kebenarannya.

“Yang pasti saya masih ingat saat-saat penantian di Kartanegara menunggu kepastian siapa yang akan mendampingi Pak Prabowo. Bahwa akhirnya Bang Sandi yang mendampingi kami pun cukup kaget waktu itu. Dan yang pasti sampai sekarang beliau masih menyatakan diri sebagai kader Partai Gerindra,” ujar Sara saat dihubungi, Sabtu (11/2/2023) malam, dilansir IDN Times.

 

3. Prabowo sempat sindir soal pengkhianat dalam pidatonya

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sempat menyinggung soal pengkhianatan dalam pidatonya pada perayaan HUT Gerindra awal Februari lalu. Kala itu, Prabowo menyebut dirinya termasuk sosok yang sering dibohongi.

Prabowo dalam pidatonya meminta agar kadernya bersikap ksatria, serta tidak menjadi sosok pengkhianat dan pembohong dalam berpolitik.

Cuitan Rachland pun banyak dikaitkan dengan pidato Prabowo tersebut. Apalagi mengingat kala itu, Prabowo maju dalam Pilpres 2019 menggandeng Sandiaga Uno sebagai calon Wakil Presidennya.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *