Bahkan pentingnya biopori sebagai cara penyimpanan cadangan air tanah juga sudah disampaikan kepada semua stakeholder yang terlibat. Tidak lupa pelibatan orang tua peserta didik dalam program ini dengan cara membekali makanan peserta didik dari rumah untuk mengurangi bahan-bahan plastik.
Secara Terpadu
Semua program tersebut menurut Suwendi dilakukan secara terpadu untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah sesuai dasar program Adiwiyata yaitu partisipatif dan bekelanjutan.
Ketua Tim Adiwiyata Ruslanto SPd menjelaskan kepentingan mendukung program adiwiyata melalui pembentukan kelompok-kelompok kerja (pokja).
‘’Pokja itu sendiri merupakan suatu kelompok kerja yang mendukung jalannya program Adiwiyata. Seseorang yang berada di dalam kelompok kerja memiliki kesadaran lebih terhadap lingkungan dan menyadarkan temannnya tentang betapa pentingnya arti kebersihan sekitar kita,’’ katanya.
Menurut Ruslanto, terdapat beberapa pokja seperti pokja kurikulum pendidikan lingkungan hidup, pokja pertamanan dan tata sekolah, pokja penghijauan dan keanekaragaman hayati, pokja pengendalian energi, drainase, kranisasi dan biopori, dan pokja-pokja lain, yang bekerja untuk mewujudkan tujuan sebagai Sekolah Adiwiyata.