Hajinews.id – KH Nurul Huda Djazuli, salah satu Kiai Langit, panggilan kiai sepuh, memberikan Tausiyah kepada pengurus dan kader Nahdlatul Ulama (NU). Pesan pengurus Pondok Pesantren Al-Falah, Ploso Kediri terkait dengan Pemilu 2024.
’’Pengurus, anggota, dan pimpinan harus kompak, bersatu, jangan sampai sak karepe dewe (semaunya sendiri, Red). Terutama mendekati pemilu. Memang mungkin niatnya baik, tapi kita semua harus hati-hati, khususnya NU dan para kiai,” ujarnya.
Tausiyah KH Nurul Huda Djazuli itu disampaikan di hadapan jajaran PBNU dan PWNU dalam tasyakuran, tahlil dan doa bersama Satu Abad NU di Pesantren Tebuireng, Jombang, Kamis (16/2) malam.
KH Nurul Huda Djazuli di kalangan pesantren dikenal sebagai salah seorang auliya. Selama hidup, saudara kandung almarhum KH Hamim Djazuli (Gus Miek) ini dihabiskan untuk mengaji. Beliau putra dari KH Ahmad Djazuli Utsman, yang merupakan santri dari ulama-ulama besar. Salah satu di antaranya Hadrastussyaikh KH Hasyim Asyari.
Dalam kesempatan itu, KH Nurul Huda Djazuli juga meminta pengurus NU sadar sebagai khadam (pelayan) bagi NU yang dilandasi keikhlasan dalam berjuang.
“Tolong dijaga (NU), barangkali ini adalah kenangan satu-satunya dari Mbah Kiai Hasyim dan kiai lainnya. Saya mengharapkan semuanya, menyadari saya (kita) ini adalah khadamnya Mbah Kiai Hasyim Asyari. Dengan begitu insya Allah kita semua mendapat taufik dan hidayah dari Allah SWT,” ungkap ayah dari Gus Kautsar itu.
Kiai kharismatika itu juga mengingatkan, perjuangan NU tidak mudah. Jangan merasa jumawa karena kebesaran jamiyyah. Dikatakan, semua ini terjadi karena barakah dari adanya pondok pesantren.
Karena itu, para pengurus diminta untuk berniat dengan baik. “Kepada para hadirin pimpinan NU yang saya muliakan, harapan dari saya, perjuangan NU memang tidak enteng, kita ini sedang jihad li i’laa kalimatillah (di jalan Allah, Red)’’ ungkapnya.
’’Ini kita jangan kemudian kita merasa besar, NU begini Wallahi (demi Allah, Red) saya yakin adalah barakah dari adanya pondok pesantren,” lanjutnya.