Allah Yang Mahapertama yang tiada awalnya dan Yang Mahaakhir yang tiada akhirnya, kemudian berfirman, لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ “Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?” (QS. Al-Mu’min, ayat 16). Menurut para ahli tafsir, pertanyaan ini diulang sebanyak tiga kali. Kemudian Allah Subhanahu wata’ala menjawab sendiri pertanyaan itu, لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ
“Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan (QS. Al-Mu’min, ayat 16).
Di dalam beberapa tafsir dijelaskan bahwa seluruh makhluk akan menghadap Allah Subhanahu wata’ala, tiada seorang pun yang tidak diketahui oleh Allah. Hari itu semua mahkluk datang, berkumpul di satu tanah lapang, tidak ada sesuatu yang samar bagi Allah, tidak diri mereka, tidak amal perbuatan mereka, tidak pula balasan bagi mereka.
Dalam beberapa tafsir lainnya, dijelaskan bahwa saat itu akan tampak “mereka berkumpul di satu padang yang datar yang tidak ada cekung dan gundukannya”. Mereka akan diperdengakan oleh sang penyeru, dan mata mereka akan benar-benar melihat, “tiada ada suatu pun yang tersembunyi bagi Allah” dari bagian-bagian jasad mereka, amal mereka ataupun balasan atas amal-amal mereka tersebut.
Semua serikat terputus, yang tersisa hanyalah amal-amal sholih dan amal buruk. Kerajaan di hari itu adalah “kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan”. Hanya kepadaNya-lah seluruh makhluk tunduk, hina dan patuh, dan semua wajah tunduk dan tidak ada seorang pun yang berbicara kecuali dengan izin dariNya.
Semoga sedikit yang kita baca ini menjadi peringatan bagi kita tentang akhirat, dan kalau sekiranya bisa memberi manfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.
اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Sumber : Ahmad idris Adh
—ooOoo—
