Ini Alasan Kenapa kiblat dipindahkan dari Yerusalem ke Mekkah

kiblat dipindahkan dari Yerusalem ke Mekkah
Mekkah

Umat ​​Islam percaya bahwa Nabi Muhammad tidak lagi dianggap sebagai nabi bagi suatu wilayah, ras, atau bangsa. Sebaliknya, beliau adalah nabi seluruh umat manusia; dan umat beriman akan menjadi bangsa tengah yang seimbang secara adil dengan Mekkah sebagai pusatnya.

Yerusalem yang mewakili versi agama sebelumnya, bukan lagi kiblatnya. Mekkah, yang mewakili patriark umat manusia Ibrahim dan semua anak-anaknya, harus diakui sebagai pusat agama Tuhan yang lengkap.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Artinya, menurut Prof Shahul, perubahan kiblat memiliki makna yang jauh lebih penting daripada yang dipahami kebanyakan orang saat itu. Menurut Alquran, Nabi Muhammad dan para pengikutnya disebut sebagai “umat terbaik” serta “masyarakat yang seimbang secara adil”, yang pantas memimpin seluruh umat manusia ke jalan Tuhan.

Maka perubahan kiblat adalah pernyataan Tuhan tentang kesempurnaan agama pertama sebagai agama terakhir bagi umat manusia. Melalui dua peristiwa mistik dalam kehidupan utusan terakhir, Nabi Muhammad, Tuhan melengkapi dan menyempurnakan agama bagi umat manusia dan menyatakan Ka’bah di Mekkah sebagai pusat dunia sekaligus sebagai pusat agama-Nya.

Dan mereka yang mengakui dan menerima ini tidak mungkin parokial atau etnosentris; mereka harus berada di atas ras, wilayah atau bangsa; mereka harus berada di pusat sebagai negara tengah yang seimbang secara adil yang berfungsi sebagai “saksi atas bangsa-bangsa” sebagai perwakilan sejati dari seluruh umat manusia.