Ini Tata Cara Salat Tahajud 2 Rakaat yang Benar dan Mustajab

Tata Cara Salat Tahajud 2 Rakaat
Tata Cara Salat Tahajud 2 Rakaat. Foto: pixabay

Kemudian, ketika tasyahud akhir selesai, membaca salam dua kali. Jika ingin mengerjakan Salat lagi, rakaat-rakaat pada Salat berikutnya dilakukan sama persis dengan tata cara di atas.

Setelah selesai melaksanakan Salat tahajud, dianjurkan untuk membaca bacaan istighfar dan dilanjutkan dengan doa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Doanya adalah sebagai berikut:

Bacaan Lainnya
banner 400x400

اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيمُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ نُورُ السَّمَاوَات وَالْأَرْضِ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلَقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبكَ حَاصَمْتُ وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَوْ لَا إِلَهَ غَيْرُكَ
وَلَا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إلا بالله

Arab latin: “Allaahumma lakal hamdu anta qayyimus samaawaati wal-ardhi waman fiihinna walakal hamdu anta nuurus samaawaati wal-ardhi walakal hamdu antal haqq wawa’dukal haqq waliqaa`uka haqq waqauluka haqq waljannatu haqq wannaaru haqq, wannabiyyuna haqq wa muhammadun shallallaahu ‘alaihi wasallam haqq, wassaa’atu haqq. allaahumma laka aslamtu wabika aamantu wa’alaika tawakkaltu wailaika anabtu wabika khaashamtu wailaika haakamtu faghfirlii maa qaddamtu wamaa akhkhartu wamaa asrartu wamaa aʼlantu, antal muqaddimu wa-anntal mu’akhkhiru laa ilaaha illaa anta wa laa ilaaha ghairuka walaa haula walaa quwwata illaa billaah.”

Artinya: “Ya Allah, bagi-Mu puja dan puji. Engkaulah Penguasa langit dan bumi dan apa-apa yang ada di dalam keduanya. Bagi-Mu pula puja dan puji, pancaran cahaya langit dan bumi. Bagi-Mu-lah puja dan puji itu, karena hanya Engkaulah Yang Mahabesar. Janji-Mu benar dan pertemuan dengan-Mu pun benar. Firman-Mu benar dan surga-Mu benar. Neraka itu benar (ada) dan para nabi juga benar, serta Nabi Muhammad saw juga benar dan Hari Kiamat itu benar. Ya Allah, kepada-Mu aku berserah diri dan dengan-Mu aku percaya. Kepada-Mu aku bertawakal dan kepada-Mu aku akan kembali serta dengan-Mu aku rindu dan kepada-Mu aku berhukum. Ampunilah dosa-dosaku dan apa yang telah aku lakukan sebelumnya, baik yang terdahulu maupun yang kemudian, yang kusembunyikan dan yang kunyatakan dengan terang-terangan. Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan yang kemudian. Tiada tuhan selain Engkau, tak ada daya dan upaya melainkan dengan-Mu, ya Allah.”

Tahajud diambil dari kata hujud yang artinya tidur di malam hari, tetapi digunakan pola bahasa Arab tafa’ul untuk menunjukkan arti menjauhi tidur. Orang yang bertahajud adalah orang yang menjauhi tidur dan bangun pada malam hari.

Salat tahajud hukumnya sunnah muakaddah atau sunnah yang ditekankan pengerjaannya. Perihal Salat tahajud, Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al Muzammil ayat 6, bunyinya:

اِنَّ نَاشِئَةَ الَّيْلِ هِيَ اَشَدُّ وَطْـًٔا وَّاَقْوَمُ قِيْلًاۗ ٦

Artinya: “Sesungguhnya bangun malam itu lebih kuat (pengaruhnya terhadap jiwa) dan lebih mantap ucapannya.”

Ditafsirkan oleh Quran Kemenag bahwa ayat ini menegaskan bahwa ibadah yang dilakukan pada malam hari terasa lebih berkesan dan mantap, baik di hati maupun di lidah, karena bacaan dari ayat-ayat itu lebih jelas dibandingkan bacaan pada siang hari di saat manusia sedang disibukkan oleh urusan-urusan kehidupan duniawi.

Itulah pembahasan mengenai tata cara Salat tahajud beserta pembahasannya, semoga bermanfaat.