Kultum 40: Peringatan Bagi yang Melewati 40 Tahun

Peringatan Bagi yang Melewati 40 Tahun
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.id – Kita semua sudah maklum dan mafhum bahwa menjadi tua adalah sesuatu yang pasti dan dirasakan oleh semua manusia. Ketika usia ini bertambah, tanpa terasa kita sudah mendapat anugerah Allah berupa umur yang panjang. Tanpa kita disadari kita juga melihat banyak manusia, mungkin termasuk kita, belum merasa bahwa mereka dikaruniai Allah dengan umur yang panjang ini.

Padahal, secara fisik semua manusia tentu melihat dan merasakan bahwa dengan perlahan tapi pasti kondisi tubuh mereka mulai mengalami degradasi. Misalnya saja, kita yang dulu sebagai pemain sepak bola, pada usia 40 tahun kita sudah tidak lagi sebagai pemain sepak bola, apalagi sebagai pemain pro. Kita yang dulu sebagai pemain bulu tangkis, pada usia 40 tahun kita tidak mungkin lagi mampu menjuarai olimpiade yang diikuti oleh pemain yang masih muda.

Yang pasti, umur panjang yang diberikan Allah Subhanahu wata’ala kepada kita, adalah sebuah kesempatan agar terus bertaubat kepada-Nya. Allah berfirman,

أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُم مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَن تَذَكَّرَ

وَجَآءَكُمُ ٱلنَّذِيرُ ۖ فَذُوقُوا۟ فَمَا لِلظَّٰلِمِينَ

مِن نَّصِيرٍ

Artinya:

Dan apakah Kami [Allah] tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan [apakah tidak] datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah [azab Kami] dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun (QS. Fatir, ayat 37).

Itulah sebabnya maka Allah Subhanahu wata’ala memberikan peringatan bertahap kepada manusia yang menginjak umur 40 tahun dalam beberapa tanda, misalnya, rambut mulai memutih. Itu adalah tanda dari Allah bahwa usia kita sudah semakin tua. Secara kasar bisa dikatakan bahwa semakin tua usia kita maka semakin dekat pula kita semua dengan ajal kita. Di dalam sebuah kisah yang terdapat di dalam kitab ‘Irsyadul Ibad’ tentang kisah Nabi Ya’qub ‘Alaihissalm diceritakan bahwa Nabi Ya’kub sedang berbincang mengenai kematian dengan ‘Malaikat Maut’.

Nabi Ya’qub berkata, “Aku tahu tugasmu sebagai pencabut nyawa. Tapi alangkah baiknya jika engkau memberitahuku terlebih dahulu sebelum menjemput ajalku nanti”. Maka Malaikat Maut pun menimpali, “Baiklah, nanti akan kukirimkan kepadamu dua atau tiga utusan”. Setelah sekian lamanya tidak bertemu, Malaikat Maut pun datang menemui Nabi Ya’qub ‘Alaihissalam. Nabi Ya’kub bertanya, “Apa kedatanganmua sekedar bertamu seperti biasanya?”.

Malaikat Maut menjawab, “Tidak, aku datang untuk mencabut nyawamu”. Nabi Ya’qub berkata, “Bukankah aku pernah berpesan padamu agar mengingatkan aku sebelum kau mencabut nyawaku?”. Malaikat Maut menjawab, “Aku sudah kirimkan kepadamu pesan itu, tidak hanya satu bahkan tiga, yaitu (1) rambutmu yang mulai memutih; (2) badanmu yang mulai melemah; dan (3) badanmu yang mulai membungkuk. Itu jugalah yang kukirimkan kepada semua manusia sebelum aku mendatangi mereka”.

Inilah tanda dari Allah tentang dekatnya waktu kita untuk kembali kepada-Nya. Di dalam Alquran Allah berfirman, yang artinya: Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan [kamu] setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan [kamu] setelah kuat itu lemah [kembali] dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa (QS. Ar-Rum, ayat 54).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *