Hati-hati dengan dengki. Dia termasuk penyakit hati yang merusak amal, melemahkan tubuh dan menghanguskan pahala. Maka, siapa ada dengki di dalam hatinya, wajib bagi dia untuk melawan dan tidak memperturutkannya.
Bagaimana caranya? Ketika kita dengki kepada orang, berusahalah untuk melawan kedengkian tersebut dengan memperbanyak tobat dan melakukan apa yang diinginkan nafsu terhadap orang yang kita dengki.
Ketika hati ingin dia celaka, maka bersegeralah mendoakan kebaikan kepadanya. Ketika kita ingin mencela dia, bersegeralah untuk memuji kebaikannya. Ketika kita ingin menyombongkan diri di hadapannya, bersikaplah tawadhu saat berjumpa dengannya.
Tidak enak memang! Namun, dengan memaksakan diri untuk melakukan kebaikan atau melawan apa yang diinginkan nafsu dan setan, kita akan menutup (atau setidaknya meminimalisasi) keburukan yang ditimbulkan kedengkian.
Maka, ada satu nasihat dari Habib Muhammad Al-Habsyi bahwa siapa tidak mau merasakan pahitnya obat untuk menyembuhkan kedengkian, maka dia tidak akan bisa merasakan manis dan nikmatnya hati yang bersih dari kedengkian.