Hajinews.id — Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin merespons pernyataan Anies Baswedan soal Menteri Koordinator yang akan mengubah konstitusi.
Ujang menilai, sosok menko yang disinggung oleh Anies adalah Luhut Binsar Panjaitan.
Dirinya kemudian menyinggung tujuan mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyentil sosok menko.
Ujang menyebut, kepercayaan diri Anies meningkat saat dirinya mengkritik pemerintah.
Dirinya juga telah diusung oleh sejumlah partai politik untuk maju menjadi bakal calon presiden 2024.
Dengan dukungan itu, Anies dinilai bisa secara blak-blakan mengkritik pihak-pihak yang berlawanan dengannya.
Menurut Ujang, Anies menyentil seorang menko yang ingin mengubah konstitusi demi mendapat simpati publik.
Pasalnya, publik saat ini tengah dibuat geram dengan kabar penundaan pemilu.
Ia lantas mengungkap alasan mengapa Luhut yang ia duga sebagai sosok yang disinggung oleh Anies.
Hal ini berawal pada 2022 lalu saat Luhut gencar membahas penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Selain Ujang, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin juga memberikan komentarnya.
Ngabalin membantah pernyataan Anies itu.
Ia mengaku tidak menemukan adanya pejabat Jokowi yang berencana mengubah konstitusi.
Dirinya kemudian menyinggung soal tujuan Anies mengungkapkan narasi tersebut.
Anies lantas diminta menunjukkan data yang memperkuat narasinya.
Apabila narasi tersebut hanya dibuat-buat, Ngabalin menilai Anies hanya ingin mendongkrak elektabilitas.
