Kultum 50: Ikrimah bin Abu Jahal, Lain Ayah Lain Anak

Ikrimah bin Abu Jahal
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 400x400

Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.id – Di dalam bahasa Inggris ada ungkapan “Like Father Like Son”, yang artinya “Bapak Lan Anake Podo Wae”. Tapi dalam kultum kali ini kita akan membaca, “Unlike Father Unlike Son”. Jadi dalam hal ini, sang ayah dan sang anak memang saling berbeda.

Dalam sejarah Islam, nama Abu Jahal dikenal sebagai salah satu orang yang paling keras menentang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam berdakwah. Namun Allah Subhanahu wata’ala menggariskan jalan buntu bagi Abu Jahal. Ia tewas dalam perang Badar yang terkenal sebagai perang terbesar sepanjang sejarah dalam berbagai dimensi.

Sejak kematian sang ayah, pandangan Ikrimah bin Abu Jahal terhadap Rasulullah dan Muslimin menjadi semakin keras. Kalau dulu ia menentang Rasulullah untuk menyenangkan hati ayahnya, kali ini dia memusuhi Rasulullah dan kaum Muslimin karena dendam atas kematian ayahnya. Dendam ini akhirnya terlampiaskan melalui Perang Uhud. Sebagai penunggang kuda yang handal dan pemuda Quraisy yang gagah, kebenciannya terhadap Rasulullah menumpuk dalam menentang Rasulullah Shallallhu ‘alaihi wasallam. Karena itu, dia sering menganiaya para sahabat dengan kejam dan bengis.

Saat terjadi Perang Khandaq, kaum kafir dan musyrik Quraisy mengepung kota Madinah selama berhari-hari. Ikrimah bin Abu Jahal merasa tak sabar dengan pengepungan berhari-hari yang membosankan itu. Ia nekad menyerbu benteng pertahanan kaum Muslimin. Tetapi, parit yang digali kaum Muslimin ternyata efektif dan cukup menyulitkan, sehingga bersama sekawanan kaum kafir dan musyrik, ia lari terbirit-birit tertimpa desingan anak panah kaum Muslimin.

Saat terjadi Fathu Makkah (terbukanya kota Makkah), kaum Quraisy memutuskan untuk tidak menghalangi Rasulullah dan kaum Muslimin untuk masuk. Tapi Ikrimah dan beberapa kawanannya tak peduli hal itu. Mereka menyerang pasukan kaum Muslimin, dan serangan itu bisa dipatahkan oleh Panglima Khalid bin Walid. Ikrimah bin Abu Jahal melarikan diri ke Yaman karena takut dihukum mati oleh Rasulullah.

Istri Ikrimah, Ummu Hakim, berusaha menemui Rasulullah untuk memohonkan ampunan bagi Ikrimah. Rasulullah memenuhi permohonan itu, dan Ummu Hakim pun berangkat menjemput Ikrimah. Setelah bertemu Ikrimah di pengasingan, Ummu Hakim membujuk Ikrimah agar kembali ke Makkah dengan mengatakan bahwa Rasulullah telah mengampuninya.

Sebelum Ikrimah dan istrinya tiba di Makkah, Rasulullah mengatakan kepada para sahabat, “Ikrimah bin Abu Jahal akan datang ke tengah-tengah kalian sebagai Mukmin dan Muhajir. Karena itu, janganlah kalian memaki ayahnya. Sebab memaki orang yang sudah meninggal berarti menyakiti orang yang hidup. Padahal makian itu tidak terdengar oleh orang yang sudah meninggal”.

Ketika Ikrimah dan istrinya hadir di majelis Rasulullah, Rasulullah menyambutnya dengan suka-cita. Saat Rasulullah duduk dari berdiri, Ikrimah ikut duduk di hadapan Rasulullah dan mengucapkan dua kalimat syahadat atas keislamannya. Setelah itu, Ikrimah memohon Rasulullah mendoakannya agar Allah mengampuni dosa-dosa dan kesalahannya yang telah lalu. Rasulullah pun memenuhi permintaan Ikrimah itu.

Dengan wajah berseri-seri, Ikrimah berkata, “Demi Allah, ya Rasulullah. Tak satu sen pun dana yang telah kukeluarkan untuk memerangi agama Allah di masa lalu, kecuali mulai saat ini akan kutebus dengan mengorbankan hartaku berlipat untuk menegakkan agama Allah. Dan tak seorang pun kaum Muslimin yang telah gugur di tanganku, kecuali akan kutebus dengan membunuh kaum musyrikin berlipat-lipat, demi tegaknya agama Allah”.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *