Sedih, kecewa, sakit, dicuekin, gak punya teman dan materi atau bahkan ditinggalin / dijauhin sampe bingung mau ngapain.
Mungkin semua pernah di posisi ini. Terkadang juga mengira bahwa dalam posisi seperti ini Allah sedang melupakan atau menjauh dan tak lagi peduli.
Tapi bukanlah kesedihan, kekurangan harta, teman, atau kekurangan lainnya yang menjadi tolok ukur Allah peduli atau tidak kepada hamba-Nya. Tapi yang menjadi ukuran adalah bagaimana dekatnya kita dengan Al-Qur’an. Seberapa seringkah kita membacanya, mengingatnya, dan mentadabburinya ?
Sebagaimana dalam Al-Qur’an telah Allah ceritakan tentang manusia yang dibangkitkan dalam keadaan buta:
“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.”
“Dia berkata, “Ya Tuhanku, mengapa Engkau kumpulkan aku dalam keadaan buta, padahal dahulu aku dapat melihat?”
“Dia (Allah) berfirman, “Demikianlah, dahulu telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, dan kamu mengabaikannya, jadi begitu (pula) pada hari ini kamu diabaikan.”
[QS. Taha: 124-126]
Mengapa mereka dibangkitkan dlm keadaan buta?
Karena mereka dahulu (di dunia) mengabaikan Al-Qur’an, maka begitu pula Allah mengabaikannya (di akhirat). Maka jelaslah, ketika kita jauh dari Al-Quran, mengabaikan Al-Qur’an, maka Allah pun akan mengabaikan kita. Sedihlah ketika jauh dari Al-Qur’an, karena itu pertanda Allah mengabaikan dan tak peduli dengan kita, baik di dunia maupun di Akhirat..
😥😥
Jadi apapun keadaanmu, suasana hatimu, tetaplah dekat dengan Al-Qur’an. Apapun masalahmu jangan jauh-jauh dari Al-Qur’an..
Barakallahu fiikum.
📲 @IslamAdalahSunnah