Banyak Politisi Minta Dipanggil Gus, Apa Arti Gus? Ini kata Gus Dur yang Bikin Ngakak

Banyak Politisi Minta Dipanggil Gus
Gus Dur

“Sebutan kiai terlalu berat buat saya. Kiai itu kan harus kuat tirakat: makan sedikit tidur sedikit, ngomongnya juga sedikit. Nggak kuat saya. Enakan jadi Gus saja: dikit-dikit makan, dikit-dikit tidur, dikit-dikit ngomong,” kelakar Gus Dur dalam buku berjudul “Karena Kau Manusia, Sayangi Manusia” karya Abdul Wahid.

Diakui atau tidak, panggilan Gus populer secara nasional tak lepas dari kiprah dan prestasi Gus Dur, terutama di pelataran nasional. Gus Dur yang nama aslinya Abdurrahman Addakhil – namun lebih suka menuliskan namanya Abdurrahman Wahid (menisbatkan pada ayahnya, KH Abdul Wahid Hasyim) harum semerbak sejak aktif menulis di media massa dan berkiprah di Lembawa Swadaya Masyarakat (LSM).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Gus Dur mengawali dari Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur. Gus Dur menjadi sekretaris di pesantren warisan kakeknya, Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari. Sepulang kuliah dari Mesir dan Baghdad, Gus Dur memang tinggal di Jombang. Baik di Denanyar maupun di Tebuireng.

Dari Pesantren Tebuireng itulah Gus Dur menulis di berbagai media Jakarta. Maka pemikiran Gus Dur yang berkualitas dan cemerlang mulai dikenal para tokoh Jakarta. Hebatnya lagi, berbeda dengan penulis lain yang cenderung menyudutkan kiai dan pesantren, Gus Dur justru mengangkat sisi positif dan kearifan kiai dan pesantren.

Gus Dur yang sangat menguasai berbagai kebudayaan sangat piawai meracik bumbu-bumbu budaya dan kearifan lokal para kiai. Apalagi tulisan Gus Dur sangat genial, inspiratif dan membuka cakrawala pemikiran.

Gus Dur mengangkat satu persatu kiai zuhud pesantren yang sebelumnya tak dikenal secara nasional lewat tulisannya yang benar-benar bernas. Kiai-kiai itu, antara lain: KH Sobary, KH A Muthit Muzadi, KH Adlan Ali, KH Wahab Sulang (Rembang), KH Ali Makshum, KH Zainal dan kiai-kiai lain. Tulisan-tulisan itu oleh penerbit kemudian dibukukan dengan judul Kiai Nyentrik Membela Pemerintah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *