PKB Menilai: Sebesar Apapun Koalisinya, Kalau Capres-Cawapres Tidak Sesuai Harapan Publik Maka Ya Kalah!

Hajinews.id – Jakarta – Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menilai koalisi sebesar apapun akan kalah pada Pilpres 2024, jika calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang diusung tidak sesuai dengan harapan publik.

“Sebesar apapun koalisinya kalau penentuan calon presiden dan wakil presiden tidak sesuai dengan harapan masyarakat ya kalah,” kata Jazilul di Jakarta, Senin (3/4/2023).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Menurutnya, publik akan menilai siapa calon presiden dan wakil presiden yang akan diusungnya, bukan koalisinya.

“Publik itu menilai siapa calonnya bukan koalisi partainya,” ujarnya.

Namun, dia menegaskan, hingga saat ini belum ada kesepakatan antara ketua umum dari kelima partai politik untuk membangun koalisi besar. Jazilul menyebut, jika koalisi besar terbentuk akan membuat situasi dan kondisi pesta demokrasi sejuk.

“Namun belum pada kesepakatan apakah ini koalisi akan dilebur atau tidak nanti tergantung para ketua umum-ketua umum partai seperti yang disampaikan Pak Presiden,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wakil Ketua MPR RI itu mengaku akan setuju dengan terbentuknya koalisi besar jika capres yang diusung adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

“Namun apakah itu sudah dibicarakan sampai titik mana yang jelas kalau saya secara pribadi setuju saja koalisi besar asal Pak Muhamin presidennya,” ucap Jazilul.

“Karena apa? karena memang masing-masing partai saya yakin punya motif dan punya keinginan masing-masing untuk menjaga elektoralnya di pemilu 2024 sekaligus menempatkan kadernya di pasangan calon presiden dan calon wakil presiden,” imbuh dia.

Koalisi Besar Akan Sulit Terlaksana
Jazilul Fawaid menyebut wacana koalisi besar atau penggabungan Koalisi Indonesia Bersatu dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya sulit untuk terlaksana.

“Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, KIB, Perubahan, jadi kerumitannya ada di situ. Nah, jika nanti berkoalisi atau Koalisi Besar itu bukannya lebih rumit lagi? Ini yang kami pikirkan,” kata Jazilul pada wartawan, Senin (3/4/2023).

Apalagi, kata Jazilul, semua koalisi tersebut belum menentukan capres-cawapres.

“Dari realitas yang ada, faktanya tiap-tiap koalisi yang ada ini, belum mampu untuk memutuskan siapa calon presiden dan wakil presidennya,” kata dia.

Ia mencontohkan bagaimana koalisi yang berisi dua parpol saja kesulitan menentukan capres, apalagi bila ada lima parpol.

“Pengambilan keputusan terkait capres dan cawapres, dengan koalisi yang besar itu pakai ukuran dan standar apa memutuskannya? Orang kami berdua saja kesulitan memutuskan apalagi berlima,” kata dia.

Jazilul menilai wacana Koalisi besar baru pada tingkat elit, belum pada akar rumput.

“Karena, kami juga belum mengonfirmasi kepada cabang kami, DPW kami, dan juga para kiai dan ulama, apakah setuju dengan format seperti itu gitu,” pungkasnya.

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *