Anies Ke Tuban, Telisik Sejarah Sunan Bonang

Hajinews.id — Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan dan Persatuan yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Demokrat, juga PKS, Anies Baswedan sempat berkunjung ke Tuban akhir pekan lalu. Anies juga ziarah ke Makam Sunan Bonang dan mengulik sejarah salah satu tokoh penyebar Islam di Tanah Jawa tersebut.

Sekretaris pengurus Yayasan Mabarrot Sunan Bonang Tuban H.A Hidayaturrohman M.HI yang juga sebagai pemandu khusus Anies Baswedan menceritakan bahwa Anies sangat antusias mendengarkan cerita sejarah di Makam Sunan Bonang Tuban.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Uniknya, dari perbincangan tersebut kakek Anies Baswedan yakni Abdurrahman Baswedan yang juga sebagai Pahlawan Nasional ternyata mempunyai ikatan batin dengan Kabupaten Tuban.

Sebagaimana disampaikan oleh Anies Baswedan bahwa kakeknya memiliki seorang kerabat bernama Prof. KH. Fathurrahman Kafrawi Menteri Agama Republik Indonesia yang kedua dan Ketua Konstituante bersama Wilopo dan A.R.Baswedan.

Sedangkan, Prof. KH. Fathurrahman Kafrawi merupakan kakek dari Sekretaris pengurus Yayasan Mabarrot Sunan Bonang Tuban H.A Hidayaturrohman M.HI. Suatu kebetulan tersebut membuat Anies Baswedan semakin ingin tahu banyak tentang Kabupaten Tuban termasuk sejarah Makam Sunan Bonang.

“Prof. KH. Fathurrahman Kafrawi kerabat dari kakek Anies Baswedan ini memiliki Ponpes Madrasah Hidayat yang saat ini saya lanjutkan serta kediaman beliau saya tempati,” ucap Gus Dayat sapannya.

Lanjut, Sunan Bonang atau Raden Makdum Ibrahim merupakan putra keempat Raden Rahmat atau Sunan Ampel. Ibunya bernama Nyai Ageng Manila (Dewi Condrowati), yang merupakan putri dari Bupati Tuban, Arya Teja. Sedangkan, Sunan Ampel adalah pendiri Pesantren Ampeldenta, sehingga pendidikan Islam diperoleh Sunan Bonang adalah ayahnya sendiri.

Sunan Bonang juga merupakan salah satu ulama anggota Wali Songo sebagai penebar syiar Islam di Jawa pada abad ke-14 Masehi. Selain itu, Sunan Bonang juga dikenal sebagai seniman yang berdakwah dengan menggunakan sejumlah perangkat seni, termasuk gamelan dan karya sastra.

Konon, Raden Makdum Ibrahim merupakan penemu salah satu jenis gamelan dengan tonjolan di bagian tengahnya atau yang kerap disebut bonang. Dari situlah julukan Sunan Bonang yang disematkan kepada Raden Makdum Ibrahim.

Sementara itu, Gus Dayat menjelaskan Anies hanya tertarik pada cerita sejarah didalamnya, sebab pihaknya baru pertama kali datang ke Makam Sunan Bonang.

“Sepertinya beliau kesini baru sekali, memang untuk ziarah, tapi sebelumnya habis dari Ponpes Langitan Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *