Moeldoko, Anies dan Masa Depan Negara

Moeldoko dan Anies
Moeldoko, Anies dan AHY
banner 400x400

Kedua, ketika konflik itu meluas, maka di depan mata, kepentingan negara semakin hancur. Secara sosiologis, akan terjadi panorama buruk yang menimpa sebagian anak bangsa. Etnis tertentu yang sewarna dengan kaum oligarki akan menjadi sasaran kemarahan. Kaum pro rezim yang selama ini berkoar juga akan menjadi target. Jadi, bukan hanya instalasi-instalasi strategis yang dihajar, tapi sejumlah komponen masyarakat pro rezim akan menjadi bidikan. Barbarisme akan mewarnai panggung politik Nusantara. Dalam hal ini akan berkumandang seruan takbir. Menandakan gerakan sosial-politik atas nama panggilan suci, yang dilandasi ruh keagamaan dan nasionalisme.

Konflik domestik akan menelan waktu cukup panjang. Ketika rezim mengeluarkan dekrit atas nama situasi yang terkendali (cheos) dan menunjuk seseorang sebagai pengganti, langkah ini tak akan memadamkan kobaran api yang menggunung. Maka – di depan mata – Indonesia akan berpuing-puing. Dalam kondisi seperti ini – sebagai hal ketiga – anasir asing (aseng) akan masuk. Mereka akan mengambil kesempatan untuk memperkeruh keadaan. Dan itu tahapan empuk untuk memasuki gerakan okupasi negeri ini. Di depan mata terbayang jelas: negeri ini akan terkolinisasi babak lanjutan dengan durasi penjajahan tak bisa diprediksi kapan berakhir. Bisa jadi, akan selamanya. Landasannya sederhana: potensi alam raya Indonesia yang menggiurkan dan strategis secara geopolitik, akan menumbuhkan tekad: menjadikan Indonesia harus digenggam untuk selamanya. Dengan cara mengubah status negara yang tidak lagi berbendera Merah Putih.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Kini, kita perlu merenung. Wahai Moeldoko… Anda sang prajurit, yang telah tertempa jiwa Sapta Marga. Janganlah jadi pengkhianat terhadap institusi TNI yang pernah membesarkannya sampai ke posisi puncak (Panglia). Dan kepada MA, Anda harus mampu menegakkan integritasnya. Jangan lacurkan posisinya hanya karena melihat semburan jutaan dollar AS. Tanganmu ikut menentukan nasib bangsa dan negeri ini. Jangan biarkan manuver Moeldoko yang berpotensi hancurkan negeri ini dan bangsanya. Inilah warning keprihatinan. Jika Moedoko dan atau MA tetap mengabaikan seruan keprihatinan ini rakyat jua yang akan berbicara tegas: sesuai cara mereka. Berlaku hukum rimba. Sebagai ikhtiar menegakkan hukum di tengah kegelapan. Mirip film The Dark Justice. Satu persatu, para hakim tewas di tangah algojo yang bergerak di tengah kegelapan.

Gelora rakyat dan cara rakyat bertindak karena kedzaliman politik tak boleh dibiarkan, apalagi dampaknya menyeruak ke masa depan negara yang jauh lebih kelam. Sementara, Anies diyakini sebagai harapan bangsa untuk mengakhiri krisis multidimensional negeri ini. Rakyat membutuhkan seorang Anies. Dan Anies memenuhi harapan rakyat sebagai keterpanggilan untuk negeri ini. Bukan kepentingan personal. Inilah perbedaan mendasar seorang Anies dibanding sejumlah capres lainnya.

Jakarta, 5 April 2023

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *