Arab Saudi Siap Jadi Tujuan Utama High-End Shopping, Ibu Kota dengan Barang Mewah di Timur Tengah

Arab Saudi Siap Jadi Tujuan Utama High-End Shopping
Arab Saudi Siap Jadi Tujuan Utama High-End Shopping

Negara-negara GCC adalah Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Qatar.

CEO Fashion Commission, Burak Cakman, berkata bahwa fashion mewah telah menjadi bagian dari Arab Saudi dan gaya mereka sebagai superpower.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Negara ini memiliki semua komponen untuk menjadi sebuah fashion hub. Lokasinya strategis di persimpangan tiga benua, memiliki pasar domestik yang tinggi, warisan fashion yang kaya dan unik, dan aliran yang sangat berbakat dari brand lokal yang mendorong semua aspek-aspek dari value chain,” ujar Cakmak.

Tren lain di Saudi adalah bertambah populernya e-commerce. Yousef Barghouth berkata ritel barang mewah di Arab Saudi telah merangkul e-commerce karena online shopping semakin meningkat.

“Banyak ritel barang mewah telah meluncurkan toko-toko online untuk memberikan pengalaman belanja yang mulus bagi pelanggan-pelanggan mereka,” ujarnya.

Waspada Penipuan, Arab Saudi Imbau Jemaah Umroh Tak Bawa Emas Batang dan Bekal Uang Maksimal Rp 200 Jutaan

Sebelumnya dilaporkan, otoritas Arab Saudi telah menyarankan jemaah umroh untuk tidak membawa uang tunai dalam jumlah besar termasuk barang-barang mahal, saat bepergian ke negara kerajaan untuk melakukan ibadah haji kecil.

Dalam sebuah posting di Twitter, seperti dikutip dari Al Arabiya, Rabu (5/4/2023),  the Ministry of Hajj and Umrah (Kementerian Haji dan Umroh), menyarankan jemaah yang bepergian ke Arab Saudi untuk tidak membawa emas batangan, batu mulia dan logam mulia pada umumnya dan membawa uang tunai maksimal SAR 60.000 atau sekitar Rp238 juta.

Otoritas pemerintah juga mendesak jemaah untuk mengunduh aplikasi bank dari situs resmi, tidak membagikan detail rekening bank atau mentransfer uang ke pihak yang tidak dikenal, dan mengabaikan pesan teks dari sumber yang tidak dikenal.

Selain itu, jemaah disarankan untuk memberi tahu kementerian atau otoritas terkait jika mereka mencurigai adanya penipuan atau menjadi korbannya.

Sebelumnya pada bulan Maret, Kementerian Haji dan Umrah telah mendesak umat Islam untuk hanya melakukan umroh sekali selama bulan suci Ramadhan untuk mengurangi kepadatan dan memastikan perjalanan yang lancar dan mudah bagi para jemaah di lokasi.

Umat Muslim dari seluruh dunia dapat mendaftar untuk menunaikan ibadah haji melalui aplikasi Nusuk dan mengatur seluruh perjalanan mereka – mulai dari mengajukan eVisa hingga memesan akomodasi dan penerbangan – di platform tersebut.

Sumber: liputan6

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *