Terjadilah duel yang sangat sengit, dan pedang Abu Hanzalah bin Ar-Rabie berhasil menebas satu kaki kuda milik Abu Sofyan dan membuatnya terjatuh. Maka datanglah Syaddad bin Al Aswad untuk membantu Abu Sofyan. Salah satu dari kedua kaum Quraisy tersebut membunuh Hanzalah dengan lemparan lembing.
Seketika itu Abu Sofyan memekik sangat lantang, mengabarkan bahwa Hanzalah telah tewas dan ia berhasil membalaskan dendam anaknya yang terbunuh saat perang Badar. Semua orang bersedih mendengar syahidnya Hanzalah. Lantas Rasulullah tertegun dan menyampaikan kepada para sahabat bahwa Hanzalah telah dimandikan oleh para malaikat.
Mendengar Rasulullah berkata demikian, para sahabat jadi tercengang dan salah satu sahabat yaitu Abu Said menengok mayat Hanzalah untuk membuktikan perkataan Rasulullah. Abu Said begitu terkesima melihat wajah Hanzalah bercahaya dan menyungging sebuah senyuman. Dari rambutnya terlihat tetesan air yang berangsur turun. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam juga mengatakan Hanzalah tidak dihisab, ia akan langsung mencium tanah surga.
Abu Said lantas berlari menemui istri hanzalah yang bernama Jamilah binti Ubai bin Salul. Jamilah mengatakan bahwa ketika Hanzalah mendengar gendang perang dia masih sedang junub lalu bergegas untuk ikut jihad. Saat Hanzalah gugur dimedan perjuangan, Allah dengan kuasa-Nya memerintahkan para malaikat dari langit untuk memandikan Hanzalah sang mujahid.
Semoga sedikit yang kita baca ini menjadi pengingat kita untuk bersyukur karena dijadikan Allah hamba yang beriman, dan kalau sekiranya bisa memberi manfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.
اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Sumber : Ahmad Idris Adh.
—ooOoo—
