Anda Merasa Jenuh dalam Berdoa dan Menganggap Tidak Dikabulkan? Ini Kata Buya Yahya

Merasa Jenuh dalam Berdoa
Buya Yahya
banner 400x400
Hajinews.id – Doa merupakan salah satu ibadah yang paling penting dalam Islam. Doa adalah cara untuk berkomunikasi dengan Allah SWT dan meminta pertolongan, perlindungan, rahmat dan berkah-Nya.

Dalam hal Doa, ada beberapa alasan mengapa Allah SWT tidak mengabulkan doa seseorang. Misalnya tidak khusyuk berdoa, menunggu dengan tidak sabar, tidak menunaikan syarat-syarat Doa hingga tidak yakin dengan doa yang dipanjatkan.

Terkait doa yang belum terkabul, pendakwah Buya Yahya dalam tausiahnya menjelaskan bahwa hubungan kita dengan Allah SWT harus dibangun di atas dua pilar penting.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Kita harus paham dulu bahwa urusan kita dengan Allah harus dibangun dengan dua pilar. Kalau ingin terbang menuju rida Allah harus dengan dua sayap,” kata Buya Yahya dari kanal YouTube pribadinya, dikutip Konten Jatim pada Jumat (5/5/2023).

Dua pilar penting yang dimaksud Buya Yahya tersebut adalah adanya roja dan khouf. Dalam artian, kita harus memiliki harapan dan rasa takut kepada Allah SWT.

“Sayap yang pertama adalah roja’ (artinya) punya harapan kepada Allah. Yang kedua adanya khouf (adanya) rasa takut kepada Allah,” sambungnya.

Keduanya harus seimbang agar doa bisa dikabulkan. Apabila seseorang hanya berdoa dengan penuh harap saja tanpa adanya koreksi diri dan rasa takut pada Allah SWT, maka itu mustahil untuk terkabul.

“Jika ini tidak seimbang, nggak bisa nyampe, miring. Maka di saat orang dikuasai dengan harap saja tanpa ada koreksi diri, tidak ada rasa takut, maka muncullah orang ini kepada nganggep Allah tidak mengabulkan permohonannya, karena (dia hanya melakukan) berharap saja, dia tidak pernah koreksi (diri sendiri),” ucapnya.

Selain itu, Buya Yahya menekankan bahwa dalam berdoa dan memohon itu ada aturan dan syarat-syarat yang harus kita penuhi agar doa itu terkabul.

Apabila doa kita belum dikabulkan oleh Allah, bisa jadi kita memang belum memenuhi syarat-syarat itu secara sempurna dalam pandangan Allah.

“Di dalam memohon kan ada aturannya dan ada syaratnya, jangan-jangan aku belum memenuhi syarat di dalam memohon, sehingga permohonanku tidak layak untuk dikabul,” ucap Buya Yahya.

Sehingga dengan begitu, kita jangan hanya menuntut janji Allah saja untuk mengabulkan doa hambanya, namun kita belum melakukan koreksi diri dan belum memenuhi aturan dan syarat-syarat dalam berdoa.

“Hanya menuntut janji (Allah) saja, tapi dia sendiri tidak memenuhi (syarat). Kalau kita memenuhi (syarat), pasti Allah tidak akan ingkar dengan janjinya,” terangnya.

“Jangan kau menganggap Allah terlambat dalam mengkabul permohonanmu, tapi sadari bahwasanya yang ada adalah keterlambatanmu dalam menuju kepada Allah,” paparnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *