Hajinews.id – KH Cholil Nafis, Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, menegaskan bahwa makna ayat 6 Surat Al-Kafirun mencakup toleransi antarumat beragama. Ayat yang artinya “Bagimu agamamu dan bagiku agamaku” dimaksudkan sebagai ayat toleransi dan tidak dipelesetkan.
Kiai Cholil merespons cicitan seorang komika terkenal yang mengunggah konten berjudul ‘Bagiku Agamaku, Bagimu Agamaku Salah’. Kiai Cholil mengingatkan jika agama bukan untuk dikomedikan. Agama hadir dan diajarkan sebagai tuntunan hidup.
“Maka di mana-mana kalau mengomedikan agama, pasti jadinya penistaan. Banyak tema sosial, kritik sosial. Itu lebih baik,” ucap ulama NU tersebut.
Tidak hanya itu, Kiai Cholil juga mengingatkan kepada siapa pun yang bukan ahli agama agar tidak membawa masalah agama dalam komedi. Dia khawatir, orang tersebut jadi terperosok dan menyinggung perasaan orang lain.
“Terkadang agama itu tidak bisa diukur dengan logic semata, karena ada keyakinan beragama itu,” kata Kiai Cholil.