Ini Penjelasan Lokasi Padang Mahsyar dan Inilah Gambaran Manusia Ketika Itu

Lokasi Padang Mahsyar
Lokasi Padang Mahsyar

Yusuf bin Abdullah Al-Wabil, dalam ‘Asyrot al-Saa’ah’, menjelaskan maksud hadits tersebut. Dia menyampaikan, maksud dari ‘berkumpulnya orang-orang’ pada hadits itu ialah banyak orang yang berdesak-desakan dalam kehidupan dunia ini dan mereka bukan dalam kondisi dibangkitkan dari kubur, seperti api, tetapi bukan api akhirat.

Sementara itu hadits yang diriwayatkan dari Aisyah RA yang pernah mendengar perkataan Rasulullah SAW, menjelaskan tentang kondisi manusia di padang mahsyar.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

1. Tidak Berpakaian

Hadits dari Aisyah RA menjelaskan, manusia di Padang Mahsyar dalam kondisi seperti saat mereka dilahirkan yakni tidak beralas kaki, tidak berpakaian, hingga tidak dalam kondisi khitan. Berikut bunyi hadits Rasulullah SAW dalam Shahih Muslim selengkapnya.

Artinya: “Manusia pada hari kiamat akan dihimpun di Padang Mahsyar dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang bulat. dan tidak bersunat,” Aku (Aisyah RA) bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah wanita dan pria semuanya berkumpul jadi satu dan saling memandang?” Beliau bersabda, “Di sana keadaannya sangat mencekam sehingga tidak ada kesempatan bagi mereka untuk saling melihat.” (HR Muslim).

Melansir Abdu Muhsin al-Muthairi dalam Buku Pintar Hari Akhir, kondisi manusia di Padang Mahsyar itu pun ditegaskan dalam firmanNya surah Al Anbiya ayat 104. Allah SWT berfirman,

يَوْمَ نَطْوِى السَّمَاۤءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِۗ كَمَا بَدَأْنَآ اَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيْدُهٗۗ وَعْدًا عَلَيْنَاۗ اِنَّا كُنَّا فٰعِلِيْنَ

Artinya: (Ingatlah) hari ketika Kami menggulung langit seperti (halnya) gulungan lembaran-lembaran catatan. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi. (Itu adalah) janji yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kami akan melaksanakannya.

2. Wajah Tertunduk

Melalui surah Thaha ayat 111, manusia di Padang Mahsyar akan tertunduk lesu menanti gilirannya untuk dihisab. Allah SWT berfirman,

وَعَنَتِ الْوُجُوْهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّوْمِۗ وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا

Artinya: Semua wajah tertunduk di hadapan (Allah) Yang Mahahidup lagi Maha Mengurus. Sungguh rugi orang yang membawa kezaliman.

Di samping itu, manusia saat itu digambarkan senantiasa dalam kondisi ketakutan dan berdegup kencang hingga matanya terbelalak. Mufradat Alfazh al Qur’an menafsirkan mata terbelalak dalam surah Al Qiyamah ayat 7 sebagai rasa takut yang mendera.

Sementara kondisi ketakutan manusia itu digambarkan dalam surah An Nazi’at ayat 8,

قُلُوْبٌ يَّوْمَىِٕذٍ وَّاجِفَةٌۙ

Artinya: Hati manusia pada hari itu merasa sangat takut.

3. Tidak Berbicara

Di antara seluruh manusia yang dikumpulkan dari zaman ke zaman itu tidak ada yang berbicara sepatah kata pun saat di Padang Mahsyar kelak. Hal ini digambarkan dalam surah Thaha ayat 108 yang menyebut, semua manusia hanya menaati perintah malaikat tanpa membantah.

Kemudian, menurut surah Al Mursalat ayat 35-36, manusia di Padang Mahsyar juga tidak diizinkan mengemukakan alasan untuk memohon ampunan pada Allah SWT.

(35) هٰذَا يَوْمُ لَا يَنْطِقُوْنَۙ

(36) وَلَا يُؤْذَنُ لَهُمْ فَيَعْتَذِرُوْنَ

Artinya: Inilah hari ketika mereka tidak dapat berbicara. Mereka tidak diizinkan (berbicara) sehingga (dapat) meminta maaf.

Meski demikian, ada pula pendapat yang menyebutkan bahwa hanya makhluk yang diizinkan Allah SWT untuk berbicara di Padang Mahsyar tersebut. Sesuai dengan surah An Naba ayat 37-38.

4. Lupa dengan Keluarga

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *