Kondisi di Padang Mahsyar yang mencekam membuat manusia melupakan nasab, keturunan, dan keluarganya. Tiap manusia sibuk mengurusi dirinya masing-masing.
Allah SWT berfirman dalam surah Luqman ayat 33,
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لَّا يَجْزِيْ وَالِدٌ عَنْ وَّلَدِهٖۖ وَلَا مَوْلُوْدٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَّالِدِهٖ شَيْـًٔاۗ
Artinya: Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutlah akan hari yang (ketika itu) seorang bapak tidak dapat membela anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) membela bapaknya sedikit pun!
5. Berlutut
Posisi manusia di Padang Mahsyar digambarkan dalam surah Al Jasiyah ayat 28 dalam keadaan berlutut. Allah SWT berfirman.
وَتَرٰى كُلَّ اُمَّةٍ جَاثِيَةً
Artinya: (Pada hari itu) engkau akan melihat setiap umat berlutut
6. Tenggelam oleh Keringat
Matahari didekatkan di atas kepala manusia dengan jarak satu mil di Padang Mahsyar. Teriknya panas matahari membuat keringat manusia digambarkan bercucuran hingga ada yang menenggelamkan diri mereka sendiri.
Rasulullah SAW dalam haditsnya mengatakan, peluh tersebut didasarkan dari kadar amalan manusia di dunia. Kemudian Rasulullah SAW juga bercerita, ada yang kucuran banjir dari keringatnya mencapai hingga telinga mereka sendiri. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda,
“Pada hari kiamat kelak manusia akan berkeringat sehingga keringatnya meresap ke dalam bumi sedalam tujuh puluh hasta dan keringatnya menenggelamkan mereka hingga mencapai telinga mereka.” (HR Bukhari dan Muslim).