Dirjen PHU: Pelunasan Biaya Haji Reguler Ditutup, 196.377 Jemaah Telah Lunas

Kenaikan Biaya Haji 2023
Kenaikan Biaya Haji 2023

Jakarta, Hajinews.id – Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 1444 H bagi jemaah reguler hari ini, Jumat (12/5/2023) telah resmi ditutup. Per hari ini tercatat sudah ada 96,5% jemaah yang telah menyelesaikan tanggung jawabnya.

Hal ini disampaikan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief yang mengatakan 96,5% jemaah yang berhak melunasi Bipih sudah melakukan pelunasan. Sebelumnya, masa pelunasan biaya haji telah diperpanjang dari sebelumnya tanggal 5 Mei 2023 menjadi tanggal 12 Mei 2023.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Kuota jemaah haji reguler Indonesia tahun ini mencapai 203.320 orang. Pelunasan Bipih dibuka sejak 11 April sampai 5 Mei 2023, lalu diperpanjang hingga hari ini, Jumat (12/5/2023).

“Data kami mencatat, ada 196.377 jemaah haji reguler yang sudah melunasi. Secara prosentase, angkanya sudah mencapai 96,5%,” terang Hilman Latief sebagaimana dikutip detikHikmah.

Dari jumlah ini, masih ada sekitar 4,5% jemaah yang belum melunasi biaya haji. Untuk solusinya, akan dimusyawarahkan bersama.

“Masih ada 6.943 jemaah yang belum melunasi. Saat ini masih kita diskusikan, apakah akan diperpanjang lagi pelunasannya dengan daftar jemaah yang sama atau dibuka tahap kedua dengan kriteria yang baru. Ini akan segera kami informasikan kalau sudah diputuskan. Besar kemungkinan akan diperpanjang waktu pelunasannya,” sambungnya.

Dari sisa kuota yang ada, Hilman mencatat masih ada 176 Petugas Haji Daerah (PHD) dan 253 Pembimbing KBIHU (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah) yang belum melunasi.

“Sejak 2016, pelunasan rata-rata dilakukan dalam dua tahap. Kecuali pada 2022, hanya satu tahap karena kuotanya hanya sekitar 100 ribu,” sebut Hilman.

Rincian Jemaah Asal Indonesia yang Telah Lunas Biaya Haji

Hilman mengaku masih mengupayakan agar kuota jemaah haji Indonesia terserap optimal. Dalam kesempatan yang sama, Hilman juga menyayangkan adanya sistem perbankan yang error.

Terganggunya sistem perbankan di Bank Syariah Indonesia (BSI) hingga empat hari ikut berdampak pada progress pelunasan. Apalagi, mayoritas jemaah haji reguler adalah nasabah BSI.

“Saya harap tidak ada lagi kendala teknis seperti errornya sistem perbankan. Akibat sistem error jemaah terkendala dalam pelunasan. Mereka resah, karena khawatir tidak bisa melunasi dan gagal berangkat apalagi sistemnya error cukup lama. Semestinya ada solusi taktis sehingga bisa mengatasi kedaruratan semacam ini,” tuturnya.

Hilman menambahkan, secara prosentase, Bangka Belitung menempati posisi pertama terbanyak jemaah yang melunasi (96,5%). Dari 999 jemaah, sudah melunasi 963 orang. Menyusul di urutan berikutnya, Papua Barat 95,7% (679/650), Sulawesi Barat 95,3% (1.363/1.300), Maluku Utara 95% (1.013/963), dan Sulawesi Selatan 95% (6.826/6.495).

Untuk Provinsi Jawa Barat, tercatat ada 32.724 jemaah yang melunasi (90% dari 36.361). Sebanyak 26.093 jemaah asal Jawa Tengah juga sudah melunasi (91,5% dari 28.494). Di Jawa Timur, dari 33.035 jemaah, sudah melunasi 28.319 orang (85,7%). Sementara untuk Banten, ada 8.162 jemaah yang sudah melunasi (91,8% dari 8.884)

Indonesia tahun ini mendapatkan kuota haji sebanyak 221.000 orang, terdiri atas 203.320 kuota haji reguler dan 17.680 kuota haji khusus. Kemudian pemerintah Arab Saudi kembali menambah kuota sebanyak 8.000 jemaah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *