Kultum 106: Jangan Terpesona dengan Penampilan Seseorang

Jangan Terpesona dengan Penampilan Seseorang
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

Tentu saja ilmu ini bisa dipelajari oleh siapapun. Ilmu retorika sudah ada sejak jaman Aristoteles, di mana dia sendiri adalah ahli bidang ini. Beliau hidup dan karya-karyanya terkenal pada sekitar tahun 350 sebelummasehi. Sampai jaman yang sudah super modern ini, karya-karya beliau masih merupakan rujukan yang paling banyak diacu.

Sebagaimana ilmu lainnya, ilmu retorika juga bisa digunakan untuk kebaikan atau untuk tujuan jahat. Untuk kebaikan, misalnya retorika bisa digunakan dalam berdakwah agar para sasaran dakwah bisa memahami dan menerima apa yang disampaiakan. Namun sebaliknya, retorika juga bisadigunakan untuk meyakinkan pendengar atau pembaca agar seseorang menerima ajakan jahat yang direncakan.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Khusus dalam berbicara secara retoris, Allah Subahanahu wata’ala juga mensifati orang-orang munafik dengan gaya berbicaranya. Allah berfirman,

وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ ۖ

وَإِن يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ

Artinya:

Kalau kamu melihat mereka, badan mereka membuat kamu kagum, dan kalau mereka berbicara, kamu akan dengarkan ucapannya karena saking hebatnya dia dalam berbicara (QS. Al-Munafiqun, ayat 4).

Berdasarkan ayat-ayat dan hadits di atas, kita hendaknya tidak menilai seseorang dari kepandaian berbicara. Demikian juga, kita hendaknya tidak melihat seseorang dari bagusnya tubuh dia dan bentuk dia (penampilan mereka). Allah Subahanhu wata’ala tidak melihat itu semua.

Yang dilihat oleh Allah Subhanahu wata’ala adalah ketakwaan yang ada di hati setiap orang, serta amalan shalihnya. Oleh karena itu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mewanti-wanti kita semua dengan mengatakan, “Berapa banyak orang yang rambutnya kusut berdebu, tertolak di pintu-pintu, terusir dari pintu-pintu (rumah orang lain), karena ia dianggap remeh, dianggap rendah tidak punya kedudukan. Akan tetapi kalau dia sudah bersumpah atas nama Allah, Allah akan langsung mendengarnya karena ketakwaannya kepada Allah”. Wallahu a’lam.

Semoga sedikit yang kita baca ini membuat kita bersyukur atas hidayah Allah Subhanahu wata’ala, dan kalau sekiranya bisa memberi manfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber : Ahamad Idris Adh.                                 

—ooOoo—

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *