Lucu Banget! Kisah Abu Nawas: Kerjai Balik Tabib Palsu Sampai Rugi Ratusan Dinar

Kerjai Balik Tabib Palsu Sampai Rugi Ratusan Dinar
Kerjai Balik Tabib Palsu Sampai Rugi Ratusan Dinar. Foto: ilustrasi
banner 400x400

Ia pun terpaksa memberikan uang 100 dinar kepada Abu Nawas. Tapi sang tabib tidak putus asa, ia terus berusaha agar bisa mendapatkan 1.000 dinar.

Hari berikutnya ia kembali mendatangi Abu Nawas. “Hai, Abu Nawas. Aku mau berobat lagi,” kata sang tabib palsu.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Oh, silakan. Apa lidahmu masih mati rasa?” tanya Abu Nawas meledek.

“Bukan, kali ini penyakitnya berbeda,” jawab sang tabib.

“Luar biasa, ternyata kamu punya banyak stok penyakit. Kali ini apa penyakitnya?” tanya Abu Nawas lagi.

“Aku hilang ingatan, Abu Nawas,” jawab tabib palsu itu.

“Apakah kamu kesandung kasus korupsi? Makanya hilang ingatan,” tanya Abu Nawas.

“Enak saja, memangnya aku pejabat,” jawab tabib dengan nada protes.

“Baiklah, kamu tunggu di sini sebentar, aku akan mengambilkan obatnya,” ucap Abu Nawas.

Tidak berapa lama, Abu Nawas kembali menemui sang tabib palsu. “Ini obatnya, silakan diminum,” kata Abu Nawas sambil memberikan gelasnya.

“Aku tidak mau meminumnya, Abu Nawas,” ujar sang tabib.

“Lho, memangnya kenapa? Katanya pengin sembuh,” ucap Abu Nawas.

“Ini kan perasan air jeruk seperti kemarin, aku tidak mau,” kata sang tabib menolak.

“Alhamdulillah, tanpa meminumnya pun kamu sudah sembuh. Sini bayar 100 dinar,” pinta Abu Nawas lagi.

“Sudah sembuh? Sudah sembuh apanya? Kamu jangan mengada-ngada, Abu Nawas,” protes sang tabib.

“Buktinya kamu masih ingat dengan obat yang kemarin aku berikan itu. berarti sakit hilang ingatanmu sudah sembuh,” jelas Abu Nawas.

Untuk kedua kalinya rencana sang tabib palsu mengalami kegagalan. Mau tidak mau, ia harus memberikan uang kepada Abu Nawas.

“Kurang ajar, ternyata Abu Nawas tidak sebodoh yang aku kira,” pikir sang tabib.

Tidak terima dengan dua kegagalan yang dialami, tabib palsu itu berpikir keras untuk bisa mengalahkan Abu Nawas. Setelah merenung agak lama, akhirnya ia mendapat ide.

“Aku pasti berhasil,” ungkap tabib merasa yakin.

Kali ini ia berpura-pura buta. Si tabib berjalan ke rumah Abu Nawas dengan bantuan tongkat di tangannya.

Setelah tiba, Abu Nawas sempat kaget dengan penuh rasa iba. Abu Nawas bertanya kepada sang tabib, “Apa yang menimpamu dan mengapa kamu bisa seperti ini?”

Si tabib palsu menjawab, “Tolonglah aku, Abu Nawas. Mataku tiba-tiba buta. Sembuhkanlah aku,” terangnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *