Jika Anies Gagal Tiket Capres

Jika Anies Gagal Tiket Capres
Jika Anies Gagal Tiket Capres
banner 400x400

Kemenangan Prabowo atas Ganjar paling tinggi di Banten dengan elektabilitas Prabowo sebesar 82.2%. Elektabilitas Ganjar di Banten sebesar 16.9%.

Kemenangan Ganjar atas Prabowo paling tinggi di di Jawa Tengah, dengan elektabilitas Ganjar mencapai 80.6%. Elektabilias Prabowo di Jawa tengah sebesar 17.8%.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Prabowo menang di dua media social (Faceebook dan Email). Ganjar menang di tiga media sosial (Tiktok, Instagram, dan Twitter.

-000-

Bagian 3: Kemana Anies dan Partai Koalisisi Perubahan Jika Gagal Dapatkan Tiket Capres 2024?

Kemanakah langkah Anies Baswedan jika is gagal mendapatkan tiket capres?

Anies bisa bertarung kembali di pilkada DKI 2024-2029. Atau, bisa pula, Anies masuk dalam bursa cawapres 2024.

Apapun yang dipilihnya, Anies tentu memilih membuatnya lebih mudah untuk
mendapatkan tiket capres di 2029 nanti, lima tahun kemudian.

Satu periode menjadi orang nomor satu di Jakarta, tentu menjadi modal utama Anies untuk maju kembali di Pilkada DKI 2024.

Jikapun Anies masuk ke bursa cawapres, ia belum tentu akhirnya yang di pilih, walau Anies dapat menaikkan elektabilitas sang Capres.

Anies berpotensi menjadi matahari kembar bagi presiden terpilih nantinya. Di samping itu ada rasa khawatir presiden terpilih. Dengan menjadi wapres, bukankah itu membuat Anies menjadi capres yang lebih kuat lagi di 2029 untuk kelak menantang sang Presiden itu sendiri?

Lalu bagaimana dengan Partai Koalisi Perubahan? Jejak panjang persaingan politik, kecil kemungkinan Demokrat dan Nasdem bergabung dengan PDIP (Ganjar). Sementara karena alasan ideologi atau politik agama, kecil pula kemungkinan PKS berkumpul dengan PDIP (Ganjar).

Jauh lebih besar kemungkinan semua partai Koalisi Perubahan: Nasdem, PKS, dan demokrat, bergabung dengan Prabowo.

-000-

Bagian 4: Bursa Cawapres jika hanya All the President’s Man : Prabowo vs Ganjar

Jika Anies gagal mendapatkan tiket capres, maka capres 2024 hanya diikuti oleh calon presiden dari dua partai besar saja. Ganjar Pranowo dari PDIP versus Prabowo Subianto dari Gerindra.

Tapi bagaimana dengan partai besar lainnya: Partai Golkar? Jika Anies gagal mendapatkan tiket capres dari koalisi perubahan, kartu Golkar justru lebih hidup.

Golkar dapat membuat Anies memperoleh tiket capres cukup dengan berkoalisi dengan salah satu partai apa saja, di luar PPP, agar mendapatkan tiket minimum 20 persen kursi DPR.

Golkar justru akan memiliki daya tawar (bargaining) lebih kuat lagi. Golkar dapat menggertak. Jika Airlangga Hartarto (AH) tak menjadi cawapres terpilih (oleh Ganjar atau Prabowo), Golkar bersama partai lain dapat menghidupkan kembali tiket capres Anies Baswedan.

Tapi tentu itu bergantung pula pada kenekatan Airlangga Hartarto. Ia akan berhitung apa yang akan menimpa dirinya dan Golkar jika berani mencalonkan Anies sebagai capres. Airlangga akan berkaca dari apa yang dialami Surya Paloh.

Jika Anies tak dapat tiket capres, tidak juga dari Golkar, maka bursa cawapres bertambah.

Peringkat pertama cawapres mengerucut kepada Anies Baswedan vs Airlangga Hartarto. Masing- masing memiliki kekuatan dan kelemahannya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *